Dari Reuni Turun Ke Hati, Penyebab Angka Perceraian Tinggi

Karena didalam sekulerisme, kebahagiaan itu dinilai dari materi semata, Suami istri akan sibuk bekerja demi mendatangkan kebahagiaan. Tanpa disadari, mereka telah menelantarkan anak dan menggeser fungsi rumah. Rumah yang seharusnya menjadi tempat ternyaman seluruh anggota keluarga, malah menjadi “terminal” tempat suami istri transit untuk tidur sejenak.
Sistem sekulerisme pun menjadikan fisik sebagai standar kebahagiaan lainnya, maka dari itu wajar jika akhirnya banyak perselingkuhan hanya gara-gara kepincut oleh orang lain yang terlihat lebih cantik ataupun menawan. Tidak bisa dimungkiri, ketertarikan secara fisik dan mencari kesenangan adalah hal dominan yang menjadi alasan terjadinya perselingkuhan.
Pernikahan menurut Islam
Islam memandang pernikahan adalah ibadah. Siapa pun yang menikah, mereka telah berjanji untuk saling memenuhi dan melaksanakan hak dan kewajibannya masing-masing sebagai suami istri.
Islam juga menyebut pernikahan sebagai mitsaqan ghalidza (perjanjian agung) yang tidak bisa dimain-mainkan (lihat QS An-Nisa: 21). Pernikahan dalam Islam bukan hanya mengenai meraih kesenangan antara suami istri. Lebih dari itu, pernikahan adalah tujuan mulia dan suci yang harus dijaga dalam kehidupan bermasyarakat.
Standar kebahagiaan seorang muslim adalah rida Allah Taala, bukan materi semata. Walhasil, suami istri akan berlomba-lomba memenuhi hak pasangannya dengan melaksanakan kewajiban yang telah Allah tetapkan pada mereka. Sang istri akan taat pada suami dan optimal dalam pelayanannya; sang suami pun akan gigih bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan menjadi pelindung bagi mereka.
Dan ini semua dapat kita rasakan jika, syariat islam bisa di terapkan secara sempurna di dalam kehidupan kita. Wallahu'alam bish shawab
Endang Noviyani - Komunitas Ibu Peduli Generasi
Read more info "Dari Reuni Turun Ke Hati, Penyebab Angka Perceraian Tinggi" on the next page :
Editor :Esti Maulenni