Badai PHK Industri Start Up, Rapuhnya Kapitalisme

Ia menjelaskan lebih lanjut, kabar mengenai beberapa perusahaan yang melakukan PHK ini, sudah didengar oleh para pemain yang ada di industri startup, seperti investor, sejak jauh-jauh hari.
Sehingga begitu mendengar sekarang ini terjadi PHK, hal tersebut adalah sebuah kulminasi dari 'trial and error' yang telah dicoba sejak beberapa waktu lalu. Sehingga terbukti harus dilakukan perubahan. "Buat yang mengerti yes, mereka melihat bahwa ada something wrong dari pola bisnis yang dijalankan."
Bukankah terdengar kejam pernyataannya? Memutuskan hubungan kerja seolah sama dengan membasmi gulma di sepetak sawah. Hanya salah strategi, padahal, kita sedang bicara ratusan bahkan jika ditotal menjadi ribuan pekerja, yang mereka punya kewajiban menafkahi keluarganya.
Saat sukses mereka disebut tulang punggung perekonomian. Namun ketika sulit, mereka tak ubahnya sampah.
Kata sejahtera menjadi ilusi. Benarkah memang seharusnya demikian? Jika kita bicara sebuah toko kelontong wajar, namun ini merambah sebuah sistem produksi, distribusi hingga konsumsi secara global.
Tak hanya di Indonesia namun juga dunia. Ledakannya memorakporandakan tatanan perekonomian dunia, tentu ada yang salah. Bahkan fenomena ini disebut para ahli ekonomi sebagai Bubble Burst. Ledakan sebuah balon, hasil dari hegemoni kapitalisme. Apa itu Bubble Burst, mengapa sistem ekonomi kapitalisme mampu menciptakannya?
Bubble Burst Lahir dari Kapitalisme
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J Rachbini mengatakan, fenomena PHK massal yang terjadi di sejumlah startup di Indonesia dalam waktu berdekatan ini bisa dibilang sebagai bubble burst.
"Ini masuknya banyak, dia (para startup) ini menggelembung besar kemudian pecah dan hilang," (Kompas.com, 29/5/2022).
Kondisi startup di Indonesia sendiri sebelum pandemi dan saat pandemi cukup kontras. Sebelum pandemi, para perusahaan ini membesar atau secara instan merekrut banyak karyawan untuk membangun perusahaan. Berbeda dengan perusahaan mobil yang cukup "settle" di sektor ekonomi global.
Read more info "Badai PHK Industri Start Up, Rapuhnya Kapitalisme" on the next page :
Editor :Esti Maulenni