Saat Memakai Aplikasi Dijadikan Solusi

Bila konsumen tidak memiliki aplikasi maka cukup membawa Nomor Induk Kependudukan atau NIK. Pembelian MCGR dibatasi maksimal 10 kg/hari untuk saat ini. Adapun harga eceran tertinggi (HET) untuk MCGR yaitu Rp. 14.000/liter atau Rp. 15.500/kg. Bila ingin membeli satu drum harus dengan 90 KTP (suara.com).
Perubahan sistem pembelian migor ini dimaksudkan untuk membuat tata kelola distribusi MCGR menjadi lebih akuntabel dan terpantau mulai dari produsen hingga konsumen, selain itu untuk memitigasi adanya penyelewengan yang bisa menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Namun langkah ini justru menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat.
Para pedagang mengaku bahwa penjualan minyak goreng curah saat ini menjadi semakin sulit karena peminatnya semakin sedikit. Apalagi jika ditambah dengan peraturan wajib menunjukkan barcode PeduliLindungi.
Disisi lain para ahli, seperti Piter Abdullah selaku Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) menilai bahwa perubahan sistem penjualan dan pembelian minyak goreng curah rakyat menggunakan aplikasi PeduliLindungi tidak akan optimal, kebijakan ini akan tetap berpotensi terhadap penyelewengan karena selisih harga minyak goreng curah dengan minyak goreng premium cukup tinggi.
Selisih ini yang akan mengundang oknum menimbun, menyelundupkan bahkan mengubah migor curah menjadi migor kemasan.
Sementara itu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai potensi masalah dalam penerapan pembelian MCGR dengan aplikasi PeduliLindungi perlu dipertimbangkan dan dikritisi terkait sasaran dari minyak goreng curah bersubsidi.
Konsumen MCGR tak hanya tersebar di perkotaan namun juga di pedesaan, dan tak semua orang memiliki smartphone. Kondisi ini bisa dipakai oleh oknum nakal, misal seseorang atau kelompok tidak mempunyai smartphone apalagi aplikasi PeduliLindungi, kemudian ada oknum yang mengambilkan dengan akses aplikasi yang dia miliki namun dengan syarat harga berbeda. Tentu ini akan lebih memberatkan rakyat dan membuat program ini tak tepat sasaran.
Read more info "Saat Memakai Aplikasi Dijadikan Solusi" on the next page :
Editor :Esti Maulenni