Islam Tegak, KDRT Beranjak

Selain kondisi ekonomi, KDRT juga bisa ditimbulkan karena perselingkuhan. Perselingkuhan muncul dalam sistem kapitalisme yang salah satu pahamnya adalah liberalisme. Dalam sistem ini, manusia bebas berbuat sesuka hati, yang penting suka sama suka dan tidak merugikan orang lain. Tentu saja ketika salah seorang berselingkuh dan diketahui oleh pasangannya, akan menimbulkan perpecahan yang bisa menimbulkan KDRT.
Hal lain yang menimbulkan semakin maraknya KDRT, karena masyarakat sekitar biasanya tidak mau ikut campur tangan dengan lingkungannya alias individualisme. Hal yang terjadi dalam keluarga orang lain bukan masalah kita. Jadi, tidak ada kontrol masyarakat. Induvidualisme ini bagian dari sistem kapitalisme–yang nyata sangat merusak tatanan kehidupan yang hakiki.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengajak masyarakat berani angkat bicara apabila menjadi korban atau sebagai saksi pelecehan seksual ke perempuan dan anak. Beliau mengatakan bahwa Kementerian PPPA tidak pernah berhenti dari tahun 2020 mengampanyekan dare to speak up.
Beliau juga mengatakan bahwa akan sangat penting semua melaporkan, tidak hanya korban yang melaporkan, tetapi yang mendengar, melihat juga harus melaporkan(Kompas.com, 25 September 2022).
Keberanian seseorang korban KDRT angkat bicara nyatanya tidak bisa menyelesaikan masalah, karena akar masalahnya bukan pada berani atau tidaknya berbicara. Semua bersumber pada sistem yang kita pakai, sistem kapitalisme. Sistem ini, seperti yang sudah diuraikan di atas memberi peluang untuk terjadinya KDRT.
Lain halnya dengan sistem Islam. Dalam sistem Islam, ekonomi masyarakat dalam hal ini adalah kesejahteraannya sangat diperhatikan, sehingga sedikit kemungkinan munculnya masalah keluarga yang diakibatkan oleh permasalahan ekonomi, apalagi sampai mengakibatkan KDRT. Rasulullah pernah mengatakan bahwa lelaki yang paling baik adalah lelaki yang baik pada istrinya.
Dalam sistem Islam, perselingkuhan akan sangat dihindari karena Islam memberi hukuman yang sangat berat bagi pelaku perselingkuhan atau zina. Hal yang paling penting Islam sangat mengatur dengan sempurna bagaimana pergaulan suami istri dalam rumah tangga. Pergaulan suami istri dalam Islam layaknya sahabat atau teman, bukan sebagai atasan dan bawahan.
Islam memerintahkan bahwa suami istri harus bergaul dengan makruf. Seandainya ada perselisihan di antara keduanya, semua diselesaikan dengan mendatangkan pihak ketiga dari kedua belah pihak–yang akan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Jika tidak dapat diselesaikan, jalan terakhirnya adalah perceraian yang baik. Jadi, tidak akan ada KDRT. Demikian indah Islam mengatur kahidupan. Jadi tunggu apa lagi?
Wallahualam bissawab.
Read more info "Islam Tegak, KDRT Beranjak" on the next page :
Editor :Esti Maulenni