Kapolda Terjerat Narkoba, Bagaimana Nasib Bangsa?

Inilah hasil produk sekularisme yang diterapkan di negeri ini. Meninggalkan hukum Allah Swt. yaitu Islam. Sehingga melahirkan pejabat munafik (lain di bibir lain di hati). Menjadikan individu yang tidak bertakwa dan beriman kepada Allah Swt. tidak mengenal halal haram. Setiap perilakunya hanya untuk mencari materi semata.
Selain itu penegak hukum di negeri ini masih cenderung tumpul ke atas tajam ke bawah. Ketika pelakunya orang kaya dan telah divonis tersangka, mereka masih diberi kesempatan untuk banding. Sementara bagi yang miskin langsung masuk penjara . Seperti yang dialami Ibu Minah yang tertuduh mencuri kakao 3 butir di lahan milik PT Perkebunan Rumpun Sari Antan (RSA). Ia pun dituntut dengan Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian.
Inilah rusaknya keadilan negeri ini. Sehingga tidak memberi efek jera sedikitpun bagi para pelaku kriminalitas. Apakah hal ini akan kita pertahankan? Bagaimana nasib bangsa ke depan? Dengan melihat perilaku kepolisian banyak yang terlibat narkoba dan judi, maka akan memberi pengaruh pada masyarakat yang lebih buruk lagi. Masyarakat tidak takut lagi menggunakan narkoba. Bahkan masyarakat yang lain beranggapan "mustahil negeri ini dapat memberantas narkoba ke akar-akarnya."
Tentunya fakta ini akan mengancam negeri ini lebih buruk lagi. Baik pada generasi, masyarakat, maupun aparat. Oleh karena itu butuh suatu perubahan sehingga akan tercipta individu-individu yang taat, masyarakat yang taat, aparat yang taat. Hingga semua penduduk negeri ini beriman dan bertaqwa.
Perubahan tersebut tidak lain mengembalikan Islam Kafah sebagai konstitusi negara. Sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah saw. hingga para Khalifah.
Dalam Islam narkoba adalah benda yang haram. Baik orang yang mengonsumsi, mengedarkan, maupun yang memproduksi. Sebagaimana hal ini dijelaskan dalam hadis Rasulullah saw.
"Rasullullah saw. melarang setiap barang yang memabukkan dan melemahkan akal badan manusia."(H.R Ahmad dan Abu Daud).
Read more info "Kapolda Terjerat Narkoba, Bagaimana Nasib Bangsa?" on the next page :
Editor :Esti Maulenni