Negara Berleha-leha, Kejahatan Merajalela

SIGAPNEWS.CO.ID - Kehidupan yang aman, nyaman, dan sejahtera menjadi dambaan semua manusia di mana pun berada. Entah manusia itu berada di negara terbelakang, sedang berkembang, ataupun negera maju. Keinginan untuk kehidupan yang demikian itu tetap/tidak berubah sejak zaman batu sampai zaman sekarang, zaman modern.
Namun apa yang terjadi saat ini? Kekerasan marak di mana-mana. Kejahatan merajalela hampir di seluruh negeri. Pembunuhan nyaris terjadi di setiap tempat dan setiap waktu.
Sungguh, kondisi seperti ini sangat jauh dari keinginan dan impian setiap insan. Kalau dahulu pelaku kejahatan atau pembunuhan adalah orang-orang yang memang berperangai jahat.
Sedangkan sekarang, siapa pun bisa menjadi pelaku kejahatan. Seorang remaja bisa menjadi pencuri atau pembunuh hanya karena hal yang sepele. Sekadar karena tersinggung oleh ucapan teman, remaja bisa menjadi pembunuh. Hanya karena ingin ponsel, bahkan hanya ingin kuota, remaja tega membunuh orang tuanya.
Seorang ibu yang seyogianya merupakan seseorang yang penuh kasih sayang; tempat anak mencurahkan perasaan hati; tempat berlindung bagi anaknya; tega juga membunuh anak bahkan bayi yang masih merah hanya karena kesal terhadap suaminya atau hanya karena takut kelaparan. Seperti yang dialami oleh Refa, seorang anak yang dibunuh oleh ibunya sendiri.(Tribunews.com, 9 Januari 2022)
Kejahatan yang dilakukan oleh orang dewasa sudah tidak dapat dihitung jari, saking banyak dan maraknya. Bahkan pemuka agama pun apakah ustaz atau pendeta banyak yang melakukan kejahatan.
Apakah pelecehan seksual atau kejahatan yang lainnya. Padahal, para pemuka agama itu merupakan orang-orang yang sangat diharapkan oleh masyarakat untuk menjadi penenang di saat gundah; menjadi pemberi solusi di saat masyarakat menghadapi permasalahan.
Ternyata keamanan menjadi sesuatu yang mahal dan langka pada zaman sekarang ini. Padahal, semuanya serba mudah dan canggih. Manusia tidak dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia untuk hal-hal yang postif. Malah sebaliknya fasilitas digunakan untuk hal-hal yang negatif dan merugikan dirinya juga orang lain.
Mengapa demikian?
Banyak hal menjadi penyebab maraknya kejahatan dan kekerasan. Pertama, kurangnya keimanan seseorang. Orang yang lemah imannya tidak akan berpikir panjang ketika menghadapi suatu masalah. Apa pun akan dilakukannya tanpa berpikir akibatnya di dunia dan di akhirat.
Read more info "Negara Berleha-leha, Kejahatan Merajalela" on the next page :
Editor :Esti Maulenni