Kebijakan Impor Hanya Menguntungkan Kapitalis

Melalui penguasaan skill yang terspesialisasi ini, maka industri masyarakat diharapkan dapat tumbuh dan berkembang. Sistem ekonomi Pada pendekatan yang kedua, pemerintahan Umar bin Khattab ra telah menerapkan sejumlah kebijakan penting untuk menstimulasi pertumbuhan sektor pertanian, perdagangan dan industri. Pada bidang pertanian, setidaknya ada tiga fokus kebijakan yang telah ia lakukan.
Pertama, Umar mendorong peningkatan produktivitas lahan pertanian. Pada setiap daerah yang ia taklukkan, Umar berijtihad untuk tidak membagikan lahan yang ada kepada para mujahidin yang terlibat dalam penaklukkan tersebut. Yang ia lakukan justru meminta para pemilik aslinya agar tetap mengelola tanah tersebut untuk kegiatan pertanian, dan menetapkan pajak yang dinamakan kharaj kepada mereka.
Kedua, pemerintah menjamin pembangunan infrastruktur yang mendukung pertanian, seperti pembuatan irigasi dan saluran air, serta akses transportasi di wilayah produksi pertanian. Ketiga, pemerintahan Umar juga berusaha untuk mengaktifkan lahan mati, serta memberikan insentif permodalan dan sistem bagi hasil kepada para petani.
Selanjutnya, pada bidang perdagangan, Umar menjamin keadilan pada sistem perdagangan negara. Para pejabat dilarang untuk terlibat dalam bisnis karena dikhawatirkan akan menimbulkan conflict of interest. Umar pun pernah memutasikan Gubernur Kuffah, Abu Musa Al-Asy’ari, ke Basrah akibat protes rakyat terhadap tindakan hamba sahaya milik Abu Musa yang menjual pakan ternak. Terkait dengan hal ini, Umar pernah mengatakan, Sesungguhnya bisnis pemimpin dalam era kepemimpinannya adalah kerugian."
"Namun demikian, sang khalifah juga secara adil memberikan kompensasi gaji yang memadai bagi para pejabat dan aparatur negara. Pemerintahan Umar juga sangat concern terhadap perdagangan domestik dan internasional. Untuk mendorong berkembangnya lalu lintas perdagangan domestik, terutama antar provinsi, ia memerintahkan penghapusan pajak."
"Kebijakan ini berlaku bagi para pedagang Muslim dan non-Muslim yang tunduk pada aturan negara. Pajak hanya dikenakan terhadap barang impor yang dibawa oleh para pedagang asing. Kemudian, tindakan para pedagang dan pebisnis yang sangat membuat gusar Umar adalah ihtikar (penimbunan). Umar tidak segan-segan untuk mengambil tindakan hukum yang sangat tegas terhadap mereka yang berusaha untuk menaikkan harga secara tidak wajar.
Sedangkan terkait dengan perdagangan internasional, Umar telah membuat perjanjian bisnis dengan negara-negara tetangga atas dasar keadilan dan persamaan. Yang terakhir adalah kebijakan pengembangan industri, dimana fokus pemerintahan Umar saat itu adalah pada industri kerajinan (craft). Industri ini dikembangkan berdasarkan dua prinsip utama.
Pertama, aspek kehalalan sebuah produk, dan kedua, public interest (kemaslahatan publik). Negara melakukan monitoring yang ketat terhadap kedua hal ini. Selain itu, inovasi produk yang tidak bertentangan dengan agama sangat beliau anjurkan. Dengan kebijakan-kebijakan ekonomi seperti itu, tidaklah mengherankan apabila umat Islam kemudian tumbuh menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia.
Demikianlah dengan strategi politik dalam negeri seorang pemimpin yang menerapkan sistem pemerintahan islam mampu mensejahterakan rakyatnya, Pemimpin yang takut kepada Allah SWT, mempunyai kemandirian politik dalam negeri maupun politik luar negeri dan bebas intervensi, umat mengenalnya dengan nama Khilafah. Insyaallah, wallahualam bishawab.
Read more info "Kebijakan Impor Hanya Menguntungkan Kapitalis" on the next page :
Editor :Esti Maulenni