Moderasi Sejatinya Mengajak Kepada Kesesatan

SIGAPNEWS.CO.ID - Praktik-praktik baik dalam moderasi beragama di Indonesia menjadi contoh dan bahasan di Forum Lintas Agama G20 tahun 2023. Lewat memperkenalkan praktik-praktik baik itu sekaligus mendesak pesan moral supaya kemajuan ekonomi tak melupakan nilai kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.
Di Forum Lintas Agama G20 Tahun 2023 di New Delhi, India, Ahli Utama Kantor Staf Presiden Prof Siti Ruhaini Dzuhayatin menyampaikan bahwa ketangguhan sosial di Indonesia terbentuk dari moderasi beragama. ”Moderasi beragama di Indonesia dinilai (sebagai) modalitas yang sangat besar pengaruhnya. Jadi, Indonesia dinilai bisa mendesakkan pesan-pesan moral ke G20 agar kemajuan ekonomi tidak mendegradasi kemanusiaan seperti (kasus-kasus) human traficking (perdagangan orang) dan (kerusakan) lingkungan,” ujar Ruhaini dari New Delhi kepada Kompas, Kamis (11/5/2023).
Forum Lintas Agama G20 tahun 2023 ini berlangsung 8-10 Mei di Rumah Ibadah Baha’i, New Delhi. Forum ini juga berkonsentrasi pada tema Presidensi G20 India: Satu Bumi, Satu Keluarga, dan Satu Masa Depan. KTT G20 di India akan diselenggarakan September mendatang.
Ruhaini mengatakan, salah satu pendekatan yang dibangun oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Leimena Institut adalah literasi beragama. Di sini, pemahaman mengenai agama lain berikut tradisinya dibagikan. Dengan demikian, seorang warga bisa tetap menganut agamanya dengan baik, tetapi mengetahui tradisi agama lain.
Komunitas perajut yang tergabung dalam RajutKejut pawai sembari membawa hasil rajutan bertuliskan "Merajut Keberagaman" di area bebas kendaraan Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (21/4/2019). Kegiatan ini sebagai bentuk ajakan kepada semua komponen bangsa untuk kembali bersatu dalam keberagaman setelah usai gelaran pemilu.
Dialog juga dibangun. Diskusi dan tanya jawab untuk lebih mengetahui tradisi agama lain juga menjadi salah satu cara untuk melahirkan saling menghargai, selain saling memahami dan saling percaya. Ini yang menjadi modal dan membuat bangsa Indonesia diyakini mampu berkolaborasi dengan baik.
Hal ini dilihat peserta forum sebagai modalitas keagamaan yang baik sehingga ke depan Indonesia perlu mendesak semangat untuk mewujudkan kemajuan ekonomi tanpa mendegradasi nilai-nilai kemanusiaan ataupun merusak alam. Apalagi, pesan untuk tidak merendahkan nilai kemanusiaan dan tidak merusak lingkungan juga satu pesan moral keagamaan.
Diskusi dan tanya jawab untuk lebih mengetahui tradisi agama lain juga menjadi salah satu cara untuk melahirkan saling menghargai, selain saling memahami dan saling percaya.
Di forum itu, Ruhaini menjadi pembicara dalam dua sesi. Sesi pertama terkait proteksi sosial dan transformasi kemanusiaan, sedangkan sesi kedua terkait penghapusan perdagangan manusia. Di sesi pertama, Ruhaini menjelaskan, proteksi sosial dan proteksi warga negara merupakan prioritas pemerintahan Presiden Indonesia. Hal ini dilakukan melalui kemitraan kolaborasi dan konstruktif antara pemerintah dan masyarakat sipil.
”Modalitas resiliensi kolaboratif tersebut merupakan best practice yang banyak dipuji dunia, utamanya pada saat menghadapi pandemi Covid-19. Indonesia pulih dan bangkit secara cepat,” ujarnya.
Moderasi beragama adalah proyek sekulerisasi barat yang bahasanya diperbarui dengan istilah moderasi. Moderasi adalah sekulerisme yang memisahkan peran agama dalam urusan dunia. Proyek moderasi atau sekulerisasi telah lama dirancang oleh barat, setelah mereka memastikan bahwa umat islam benar benar telah mengamalkan moderasi/sekulerisme, barulah barat memberikan kemerdekaan semu di negeri negeri muslim dan mereka pulang ke negaranya.
Read more info "Moderasi Sejatinya Mengajak Kepada Kesesatan" on the next page :
Editor :Esti Maulenni