Subsidi BBM dan LPG Membengkak, Rakyat Hanya Mampu Berteriak

Akar permasalahan dari mahalnya BBM dan LPG, sejatinya terkait dengan soal sistem dan paradigma riayah (pengurusan) umat. Dalam sistem kapitalisme neoliberalis saat ini, riba dan liberalisasi adalah penopang ekonomi. Sedangkan hubungan negara dengan rakyatnya hanyalah hubungan penjual dan pembeli.
Paham sekularisme yang mendasari semua itu, jelas tidak mengenal konsep halal/haram dan moral kasih sayang. Negara yang seharusnya menjadi penguasa amanah, bijaksana, dan mampu menjadi pengayom bagi rakyat, justru lebih mementingkan kepentingan individu saja tanpa mencarikan solusi tepat bagi kelangsungan hidup rakyatnya.
Dengan sederet problematika yang terjadi saat ini, semuanya akan teratasi dengan menerapkan aturan Islam, yang berlandaskan iman dan mengajarkan tentang segala kebaikan. Karena aturan Islam benar-benar menjamin kemaslahatan bagi seluruh alam.
Islam menetapkan sumber energi yang tidak dapat dikuasai swasta, apalagi asing dari hulu hingga hilir. Negara sebagai wakil umat, diwajibkan mengelolanya dengan baik dan memberikan manfaatnya kepada rakyat sebagai pemiliknya yang hakiki secara mudah dan murah, bahkan gratis.
Islam sebagai satu-satunya solusi agar terlepas dari genggaman kapitalis saat ini, yang terus menjerat kehidupan rakyat. Semua itu ditopang dengan sistem Islam, sistem pemerintahan yang berdaulat dan mandiri, tanpa adanya intervensi asing sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan bagi umat.
Wallahu a'lam
Read more info "Subsidi BBM dan LPG Membengkak, Rakyat Hanya Mampu Berteriak" on the next page :
Editor :Esti Maulenni