Ketiadaan Pemimpin Dalam Islam, Mengakibatkan Islamophobia Masif Menjangkiti Dunia

SIGAPNEWS.CO.ID - Sudah kesekian kalinya penghinaan terhadap Rasulullah Saw, dan kehormatan kaum muslim terus berulang, oleh para pembenci agama. Masifnya penghinaan ini tak jarang menyebabkan kericuhan, hingga memakan korban jiwa.
Baru-baru ini tersiar kabar, kepolisian India mengumumkan pada Sabtu (11/6/2022), bahwa telah terjadi bentrokan antara umat Hindu dan muslim di India Timur, hingga memakan korban jiwa 2 remaja. Bentrokan tersebut, dipicu pasca penghinaan terhadap Nabi Muhammad Saw, yang dilakukan oleh pejabat Bharatiya Janata Party (BJP). Dikutip (Republika[dot]co[dot]id,10/6/2022).
Pada saat itu, polisi melepaskan tembakan paksa, untuk membubarkan kericuhan yang terjadi di kota Ranchi di negara bagian Jiharkhand, hanya saja tidak jelas kematian kedua korban, terbunuh oleh perusuh atau polisi, masih menjadi teka-teki.
Kericuhan tersebut dipicu oleh beberapa faktor dari kebijakan yang anti Islam di antaranya :
1. Pemerintah India mengesahkan UU kependudukan atau Citizenchip Amandement Act (CAA), pada tahun 2019.
2. Seruan pembunuhan (genosida), terhadap agama Islam, dan kaum muslim minoritas pada Desember 2021, di Uttarakhand.
3. Larangan (diskriminasi) memakai hijab bagi para muslimah, dalam pendidikan formal (sekolah dan universitas).
4. Terkait pernyataan juru bicara BJP Nupur Sharma, yang menyamakan Al Qur'an sama dengan "Bumi itu datar", dan menghina Nabi Muhammad Saw, yang menikahi gadis belia.
Berbagai penghinaan terhadap Islam dan kaum muslim, yang terjadi di India, bukan kali ini saja, baik pelakunya individu, masyarakat, ataupun negara, kaum muslim tidak mendapatkan ketenangan dalam menjalankan syariat Islam, di bawah pemerintahan nasionalis Hindu.
Read more info "Ketiadaan Pemimpin Dalam Islam, Mengakibatkan Islamophobia Masif Menjangkiti Dunia" on the next page :
Editor :Esti Maulenni