Kelamnya Dunia Pendidikan, Islam Harus Segera Diterapkan

SIGAPNEWS.CO.ID - Lagi-lagi dunia pendidikan berduka. Bak tercoreng kembali wajahnya, kesedihan pun tentunya terasa. Sebagaimana dikutip dari republika.co.id (05/08/2023) terjadi kasus pembunuhan pada mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok MNZ (19). Ia ditemukan di dalamnya kosnya dalam kondisi tak bernyawa terbungkus plastik. Polisi mengusut kasusnya, ternyata dibunuh oleh seniornya sendiri. Motifnya karena iri pada kesuksesan korban dan terlilit utang (pinjol). Pelaku mengambil barang berharga seperti laptop, handphone, dan dompet.
Di wilayah lain, tepatnya di Kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan), seorang siswa sekolah menengah atas ARR (15) diamankan polisi. Alasannya karena menikam teman satu sekolahnya MRN (15) saat belajar. Akibat tikaman tersebut, korban mendapatkan perawatan intensif di RSUD Ulin-Banjarmasin. Pelaku melakukan hal tersebut karena korban sering merundungnya. (kompas.com, 02/08/2023)
Itulah salah dua dari sekian banyak peristiwa yang mengerikan yang terjadi di dunia pendidikan. Dari fakta di atas mengkonfirmasi kepada kita semua bahwa anak-anak sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Sungguh perilaku atau aktivitas yang seharusnya jauh dari kata pelajar. Sedih, miris, dan was-was tentunya menghantui seluruh orang tua, melihat fakta yang ada. Mengapa kaum terpelajar justru mampu berbuat hal demikian? Padahal mereka ini dididik dan diajari bagaimana saling menghormati, mengasihi, menolong, dan yang lainnya.
Rasanya tak habis-habis persoalan yang muncul di dunia pendidikan ini. Apakah kiranya yang menyebabkan semua ini bisa terjadi?
Persoalan demi persoalan rasanya silih berganti bermunculan. Belum terselesaikan secara sempurna satu kasus, ternyata bertambah lagi yang harus dicari solusinya. Atau bahkan rasanya bak kejadian berulang, persoalan yang ada di dunia pendidikan saat ini. Tentunya kita masih ingat dua atau tiga tahun yang lalu, bagaimana perlakuan siswa terhadap teman dan gurunya. Rasanya tak layak disebut sebagai seorang terpelajar atau, karena perbuatan yang dilakukannya sungguh tidak beradab.
Semua kejadian di dunia pendidikan terutama kekerasan tak begitu saja terjadi, tentu ada pemicunya. Dan jika diteliti kasus demi kasusnya, maka didapati bahwa kekerasan yang terjadi tak hanya di satu kota atau wilayah saja. Akan tetapi, hal tersebut terjadi di beberapa wilayah di negeri ini. Artinya apa? Hal ini bak fenomena jamur yang tumbuh subur karena sporanya telah menyebar kemana-mana. Bahwa kejadian yang ada hampir merata terjadi di berbagai wilayah. Tentunya menggambarkan kepada kita bahwa ada sesuatu yang terjadi pada sistem pendidikan saat ini.
Saat ini, lembaga pendidikan yang ada tak mampu mencetak generasi mempunyai akhlak yang terpuji. Justru tindakan kriminal dan mau menang sendiri yang terus saja mendominasi mereka. Dari sini dapat kita ambil benang merahnya bahwa kurikulum yang ada hanya ingin mencetak nilai yang tertera dalam selembar kertas bernama ijazah. Belum lagi, niat dari para siswa untuk bersekolah adalah untuk mendapatkan nilai bagus sehingga bisa mendapatkan kerja dengan mudah dan bagus. Alhasil, begitu sinkron antara tujuan pendidikan sekarang dengan para siswa. Ketika bersatu tentunya sama-sama ingin meraup materi semata. Sejalan dengan sistem kapitalis saat ini, yaitu selalu mengedepankan sisi keuntungan dan menumpuk materi. Inilah yang kemudian bisa kita lihat pada siswa yang ada, bahwa mereka tidak mendapat bekal ilmu yang mempuni. Baik itu ilmu agama ataupun science. Sehingga wajar jika kelakuan mereka sangat jauh sekali terhadap perbuatan terpuji.
Read more info "Kelamnya Dunia Pendidikan, Islam Harus Segera Diterapkan" on the next page :
Editor :Esti Maulenni