Subsidi BBM dan LPG Membengkak, Rakyat Hanya Mampu Berteriak

SIGAPNEWS.CO.ID - Saat ini pemerintah tengah mematangkan sejumlah skenario untuk memangkas beban subsidi, dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram, di tengah semakin melebarnya harga perekonomian komoditas tersebut.
Dalam hal ini, masyarakat selalu disuguhkan berbagai problem hidup yang tak kunjung menemukan titik temu sebagai solusi. Mereka terus terombang-ambing dengan keterbatasan ekonomi yang semakin sulit. Belum berakhir masalah satu, sudah datang beban baru yang harus mereka tanggung.
Semua itu akibat peraturan yang selalu datang berganti nama, sesuai pesanan. Bagi penguasa tentu tidak akan berpengaruh bagi kelangsungan hidup, namun bagaimana dengan rakyat kecil yang terus tertindas?
Kejadian dengan terus meningkatnya harga kebutuhan pokok manusia yang semakin melambung tinggi. Tidak hanya satu atau dua yang mengalami kenaikan, bahkan terbilang hampir semua bahan pokok terjadi peningkatan.
Belum tuntas penanganan permasalahan bahan bakar minyak (BBM) juga terkait gas LPG, kini pemerintah sudah membuat peraturan baru tentang hal tersebut.
Deputi Bidang Koordinasi dan Pengembangan Usaha Milik Negara, Riset dan Inovasi Kemenko Perekonomian Montty Girianna mengatakan, rencana kenaikan harga BBM bersubsidi mesti dilakukan untuk dapat memangkas beban subsidi, dan kompensasi yang makin membesar hingga triwulan pertama tahun ini.
Read more info "Subsidi BBM dan LPG Membengkak, Rakyat Hanya Mampu Berteriak" on the next page :
Editor :Esti Maulenni