Bantuan Modal, Benarkah Solusi Tuntaskan Kemiskinan

Alhasil, dengan memberikan bantuan pinjaman modal kepada masyarakat ekonomi ke bawah, pinjaman modal usaha dengan syarat dan ketentuan yang berlaku bahkan dalam hal yang menyangkut pengembalian pinjaman modal tersebut secara berangsur dengan perhitungan dan dalam jangka waktu yang telah di tentukan oleh pihak pemodal bahkan setiap kali premi angsuran sudah di perhitungkan jumlahnya dengan di sertai kelebihan dari jumlah awal peminjaman. Dengan demikian pemerintah sama saja berbuat zalim kepada rakyat.
Dengan sistem ekonomi Ribawi nya, pemerintah tega memberikan pinjaman dengan pengembalian ada kelebihan dari jumlah pinjaman awal. Konsep suku bunga menjadi tulang punggung sistem kapitalis dalam banyak hal. Suku bunga di gunakan sebagai alat untuk mengendalikan pertumbuhan ekonomi dan penawaran uang dengan berperan sebagai suatu "pendorong" bagi orang-orang yang mempunyai kelebihan uang dengan dalih agar mereka mau menabung atau menimbun.
Dalam Islam jelas baik riba maupun penimbunan merupakan sesuatu yang di larang.
Allah SWT berfirman:
"Dan orang-orang yang menimbun emas dan perakdan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapatkan) siksa yang pedih (TQS. At-Taubah [9]: 34).
Allah SWT berfirman:
"Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (TQS.Al-Baqarah[2]:275)
Kebijakan Ekonomi Islam
Kebijakan ekonomi yang di jalankan suatu negara, dalam hal ini adalah negeri-negeri muslim harus di bangun dari pemikiran mendasar mengenai alam semesta, manusia, dan kehidupan yaitu akidah Islam serta segala aturan dan konsep yang terpancar dari akidah ini. Karena hukum dan aturan Islam bersifat khas serta mampu memberikan solusi bagi kesejahteraan umat manusia. Jalan keluar dari situasi yang memprihatinkan ini adalah dengan menghadirkan kembali sistem ekonomi Islam yang merupakan sebuah mekanisme komprehensif untuk mendistribusikan kekayaan dunia kepada seluruh umat manusia secara adil. Yang menjamin terpenuhinya semua kebutuhan pokok tiap individu yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan taraf hidupnya dan meraih kemakmuran.
Sistem ekonomi Islam tidak membeda-bedakan antar kelompok masyarakat, baik yang miskin dengan yang kaya, maupun antara yang muslim dengan yang non muslim.
Tujuan sistem ekonomi Islam adalah menghapuskan segala bentuk penindasan yang di akibatkan oleh penerapan hukum-hukum manusia. Umat manusia memperoleh pelayanan sesuai martabatnya, mereka mendapatkan sesuai dengan kebutuhan mereka, tempat tinggal yang layak, makanan yang baik sehingga tingkat kesejahteraannya pun semakin meningkat.
Wallahu 'alam bishawab
Read more info "Bantuan Modal, Benarkah Solusi Tuntaskan Kemiskinan" on the next page :
Editor :Esti Maulenni