Berhati-hatilah dengan Aktivitas

Dari pagi sampai siang kita punya aktivitas baik itu disadari ataupun tanpa kesadaran dalam melakukannya. Ada aktivitas yang berulang kali dan sedikit aktivitas yang baru. Kita akan menjadi sosok sesuai pilihan aktivitas hidup. Jika aktivitas baik otomatis kita punya kepribadian yang baik dan sebaliknya.
Kepribadian terbentuk tergantung aktivitas yang mana menjadi rutinitas. Semakin sering melakukan pengulangan maka akan semakin ahli dalam pelaksanaannya. Terdapat banyak diantara kita yang melakukan aktivitas sehingga aktivitas itu yang mengendalikan diri. Harusnya kita sebagai pengendali memilih aktivitas mana dikerjakan dan mana pula harus ditinggalkan.
Pilihlah aktivitas yang bisa menunjang kehidupan mengantarkan pencapaian yang baik. Orang yang suka membaca akibat sehari-hari sering membaca hingga buku bertumpuk di rumah. Terbiasa dengan buku dan suka pergi ke toko buku untuk membacanya. Bagaimana pula dengan orang yang jarang membaca akibatnya buku tidak dibuka dan tidak dibeli hingga pengulangannya sampai orang itu mengubah sendiri. Jika tidak diubah maka menjadi aktivitas yang melekat pada diri.
Sama halnya demikian orang yang candu merokok akibat kebiasaan menjadi kepribadian. Namun jika perokok meninggalkan aktivitasnya maka ia bisa menjadi sosok yang tidak perokok karena meninggalkan aktivitas itu diganti aktivitasnya sekarang adalah tidak merokok.
Penentu baik buruknya pribadi berawal dari kebiasaan sebuah aktivitas yang diulang-ulang. Segera membasmi aktivitas buruk bahayanya terikat dengan aktivitas itu memiliki hasil berdampak pada hidup. Pemalas akibat dari terbiasanya bermalas-malasan sulit mengubahnya kecuali bersifat mendesak. Sedangkan orang yang rajin ia senantiasa rajin dan tidak terbiasa melakukan dengan rasa malas.
Perhatikan bagaimana aktivitas sehari-hari yang paling banyak dilakukan dan sering itulah kebiasaan yang tidak bisa ditipu oleh kita atau pun orang yang melihat beri penilaian. Jika ingin mengetahui kualitas seseorang maka lihatlah aktivitas apa yang dimilikinya. Ketika kita melihat lebih banyak aktivitas buruknya sudah jelas tanda kepribadian yang jelek.
Editor :Esti Maulenni