Profil Pemuda Dalam Islam

Foto ilustrasi.net
Profil Pemuda Dalam Islam
Oleh Mulyaningsih_Pemerhati Keluarga
Eksis dan terkenal menjadi dua hal yang selalu dikejar oleh semua, khususnya remaja. Berbagai macam cara mereka lakukan agar hal tersebut dapat terlaksana. Mulai aksi yang membuat kita geleng-geleng kepala sampai pada aktivitas yang membahayakan bagi nyawa. Innalillahi, miris memang melihat tingkah polah yang tampak oleh kita.
Sebagaimana salah satu konten yang dilakukan perempuan (21 tahun) asal Leuwiliang, Kabupaten Bogor-Jawa Barat. Saat itu ia sedang via call bersama teman-temannya sambil melakukan aksi gantung diri. Niat hati hanya sebagai candaan saja, namun ternyata pelaku benar-benar tergantung pada sehelai kain. Hal tersebut terjadi lantaran terpeleset dari kursi dan akhirnya terjadilah gantung diri sebenarnya. (cnnindonesia.com, 03/03/2023)
Fakta di atas bukanlah satu atau dua kejadian yang terjadi di negeri ini. Namun ternyata sudah berulang kali terjadi. Masih segar dalam ingatan kita, ada beberapa remaja yang meninggal tertabrak truk yang sedang memacu kecepatannya. Ternyata hal tersebut mereka lakukan hanya semata-mata demi konten belaka. Aksi-aksi serupa ternyata telah menjamur di beberapa daerah. Apakah yang mereka pikirkan, hingga mau melakukan aksi nekat bin ceroboh tersebut? Padahal nyawa menjadi taruhan utamanya.
Innalillahi sedih dan miris melihat kelakuan yang dibuat oleh remaja saat ini. Hanya demi konten yang membuat terkenal dan mendapat pundi-pundi cuan, mereka tega bertindak seperti itu. Tak lagi menghiraukan bagaimana perasaan orang tua ketika sesuatu hal buruk benar terjadi. Yang penting mereka puas dan terkenal, itulah yang ada di benak mereka.
Ini adalah salah satu persoalan yang melilit dunia remaja saat ini. Masih ada yang lainnya, seperti gaul bebas dengan berbagai istilah. Ataukah terjebak dalam rasa suka terhadap sesama jenis, masalah narkoba, tawuran, dan yang sedang hangat dibicarakan adalah menikah tapi tidak mau mempunyai anak (childfree). Persoalan tersebut silih berganti datang tanpa ada solusi tuntas. Hal tersebut menunjukkan bahwa negeri ini berada dalam putaran krisis generasi yang akan berdampak nyata pada kualitas negara ke depannya.
Negara dalam hal ini pemerintah seharusnya segera bertindak tegas terhadap berbagai hal yang terjadi di kalangan remaja saat ini. Mereka perlu dibimbing serta diarahkan agar nantinya mampu menjadi generasi pemegang tongkat estafet peradaban. Tak hanya menyerahkan seutuhnya kepada pihak orang tua saja untuk mendidik mereka, namun ini menjadi PR bagi semuanya. Karena semua yang terjadi adalah fenomena yang mengarah pada hal sistem dan tak bisa diatasi oleh individu secara parsial. Sehingga tidak bisa menyerahkan seutuhnya kepada orang tua ataukah sekolah, namun semua pihak harus ikut andil di dalamnya. Hal tersebut dilakukan agar profil remaja saat ini menjadi sosok yang pandai dalam segala hal. Artinya ia menguasai dalam hal keilmuwan ditambah dari sisi moral yang terbentuk juga sejalan. Seperti ia mempunyai adab yang baik terhadap sesama, peduli terhadap lingkungan, berpijak pada kebenaran, dan yang lainnya. Itulah profil yang seharusnya tampak di kalangan generasi saat ini. Namun yang terjadi justru sebaliknya, remaja saat ini sudah terpoles dengan muatan yang ada di media saat ini. Kita semua melihat bahwa konten yang ada di media sebagian besar hanya bermuatan sampah dan tidak diperlukan oleh remaja. Sehingga hanya membuat kotor otak mereka semua.
Kemajuan teknologi sekarang ini menjadi senjata yang ampuh bagi Barat untuk menyebarkan konten yang dipunyai. Karena Barat sadar betul bahwa seluruh manusia saat ini dengan mudah mampu mengakses dan menyebarkan informasi dengan mudah hanya dengan alat kecil bernama handphone. Lewat sentuhan satu jari maka kita dengan mudah berselancar ke dunia maya tanpa adanya saringan. Dengan begitu, akhirnya mudahlah kita untuk mendapatkan informasi yang ternyata sangat bertentangan dengan budaya kita. Apalagi bagi seorang muslim, sebagian besar konten ternyata menyalahi dari hukum Islam yang ada. Alhasil, akhirnya sadar ataupun tidak ternyata remaja mengikuti jejak rekam yang ada di dunia maya tadi. Entah itu dari sisi konten-konten yang sedang viral demi mendapatkan cuan, informasi baik dan buruk pun akan masuk secara keseluruhan, dan lain sebagainya. Kesemuanya akan mudah terakses oleh remaja karena ketiadaan filter tadi.
Semua ini terjadi akibat muatan sistem yang diterapkan saat ini. Pemahaman sekuler ternyata mampu membawa manusia tak kenal lagi dengan agamanya. Bahkan rasa takut dimunculkan agar nuansa agama pergi jauh dari kehidupan manusia. Itulah yang sengaja diciptakan oleh Barat demi melanggengkan hegemoni mereka. Tentunya agar tetap berkuasa pada seluruh negeri di dunia ini. Kembali lagi, manfaat serta cuan yang selalu mereka jadikan sebagai fondasi utamanya. Akibatnya sudah bisa kita rasakan saat ini, kerusakan terjadi pada berbagai lini kehidupan manusia. Seluruhnya tergilas dengan pemahaman yang menginduk pada kapitalis sekuler.
Padahal di dalam Islam kita mendapati bahwa keberadaan manusia diciptakan agar ia beribadah. Sebagaimana firman Allah.
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (TQS. Adz-Zariyat: 56)
Melihat pada firman Allah Swt. di atas maka didapatkan bahwa tujuan utama manusia tercipta hanya untuk ibadah saja. Dalam hal ini, perkara ibadah dinilai sesuai dengan standar baku jika sesuai dengan hukum syarak. Baik itu yang berhubungan dengan dirinya sendiri, sesama (mulai urusan domestik sampai pada publik serta level individu, keluarga termasuk pula masyarakat, dan skala negara) ataukah Sang Pencipta semua ada ketentuan dan syarat yang wajib dipenuhi. Yaitu standar halal-haram dan terpuji-tercela hanya pada Islam semata, bukan yang lainnya. Dengan keimanan individu yang kokoh akan membentuk antibodi dalam tubuh, sehingga mampu melawan berbagai macam serangan yang disebarkan oleh Barat tadi. Karena iman ini senjata ampuh pertahanan diri dari seorang muslim.
Namun ternyata, pertahanan diri saja tak mampu melawan derasnya gempuran virus sekulerisasi yang ada. Maka diperlukan sebuah imunitas komunal sehingga mampu mematikan virus, yaitu dengan mengganti sistem yang diterapkan saat ini. Dengan mengganti sistem yang ada maka imunitas komunal tadi dapat terjadi dengan cara amar makruf nahi Munkar ditambah dengan kebijakan dari negara untuk selalu melindungi rakyatnya dengan baik.
Negara di sini tentunya mau menerapkan syariat Islam secara sempurna dan menyeluruh. Berikut juga diperlukan seorang pemimpin yang dengan keimanan mau melaksanakan semua amanah yang ada di pundaknya. Karena hanya dengan pergantian sistem solusi Islam dapat diterapkan secara menyeluruh dan insyaAllah mampu menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan manusia. Termasuk seperti fakta yang digambarkan di atas. Dengan penerapan Islam, maka profil pemuda yang terbentuk tentunya akan selalu berpijak pada Islam. semata. Seluruh aktivitasnya pun akan sejalan dengan hukum syarak. Kemudian berbicara terkait dengan kemajuan teknologi, maka hal tersebut tak bisa dibendung lagi. Maka hal yang kita lakukan adalah memanfaatkannya hingga bisa menyebarkan konten yang sesuai, yaitu menyampaikan Islam kepada seluruh manusia. Dengan begitu maka dakwah kita bisa diakses sampai pelosok negeri atau bahkan sampai ke luar negeri.
Sekali lagi, semua dapat terwujud jika dan hanya jika sistem Islam diterapkan dalam kehidupan manusia. Karena hanya dengan Islam akan memunculkan profil generasi yang diinginkan oleh semua. Yang di dalam benak mereka, akan selalu memikirkan kemaslahatan umat. Mereka cerdas secara akal dan juga mengkristal keimanan dalam dada. Inilah yang menjadi pembeda antara profil remaja pada sistem sekarang dengan Islam. Semoga perubahan ini akan segera terlaksana dengan segera. Wallahua'alam.
Editor :Esti Maulenni