Keagungan Islam Tonggak Membangun Peradaban

foto ilustrasi. net
Pemuda seharusnya memiliki kepribadian yang baik, tetapi saat ini justru banyak di antara mereka melakukan hal-hal yang negatif. Sebagai contoh saja, kembali maraknya geng motor yang beranggotakan pemuda. Bahkan hal tersebut sangat meresahkan masyarakat.
Melansir dari Sindonews.com, 11 Februari 2023. Seorang pemuda berinisial LA (21) saat nongkrong bersama teman-temannya diserang oleh sekelompok orang mengendarai motor. Sehingga korban mengalami luka bacokan dibagian kepala dan punggung. Kejadian tersebut terjadi di daerah Cibinong, kabupaten Bogor.
Menurut Kapolsek Cibinong Kompol Adhimas Sriyono Putra, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan oleh aparat kepolisian. (Sindonews.com,11 Februari 2023).
Kasus serupa pun terjadi di kota Cimahi, Jawa Barat. Melansir dari kompas.com, 9 Februari 2023. Seorang mahasiswa berinisial AR (19) telah mengalami penganiayaan oleh tiga orang mengendarai satu motor. 2 pelaku berinisial AB (22), dan GS (23) telah dilumpuhkan oleh pihak berwajib. Sedangkan 1 pelaku yang berinisial AFA masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Menurut Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono, dua pelaku yang diamankan terpaksa dihadiahi timah panas, karena mencoba melakukan perlawanan. Selain itu pelaku juga mengaku bahwa mereka merupakan anggota geng motor GBR. Atas aksi kejahatannya, mereka dikenai pasal 170 ayat 2e KUHP dengan ancaman pidana 9 tahun penjara. (Kompas.com, 9 Februari 2023).
Dari fakta ini kita dapat melihat dengan jelas, bahwa banyak pemuda saat ini sudah di luar kendali. Bahkan ada yang sampai tega melukai korbannya menggunakan senjata tajam. Atas tindakan anarkis tersebut, dapat kita lihat bahwa, pendidikan saat ini gagal dalam membentuk kepribadian generasi, dan mengarahkan eksistensinya dengan cara yang benar. Serta jaminan keamanan oleh negara sangat rendah, selain itu juga aparat berwajib pun tidak mampu memberikan rasa aman terhadap warga.
Inilah hasil dari diterapkannya sistem sekularisme liberal, yang memisahkan agama dari kehidupan. Di mana agama hanya sebatas ibadah ritual saja, dan tidak boleh ikut mengatur kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu banyak manusia yang merasa bebas dan melakukan segala hal sesuai dengan kehendaknya, tidak lagi memikirkan halal haram.
Pemuda pun kehilangan jati diri mereka yang seharusnya menjadi tonggak pembangun peradaban. Namun justru saat ini, merekalah yang telah melemahkannya, dengan cara melakukan tindakan yang amoral. Inilah penyebab maraknya geng motor.
Dari sistem pendidikan pun gagal dalam membentuk kepribadian berkarakter. Sebab keberhasilan dalam sistem pendidikan sekuler liberal, hanya dilihat dari segi nilai dan serapan tenaga kerja. Sedangkan akidah Islam yang dapat membentuk kepribadian baik tidak dihiraukan.
Bahkan dalam sistem sekularisme negara tidak mampu menyelesaikan segala bentuk permasalahan Sampai keakarnya. Sebab sanksi yang dijatuhkan tidak dapat memberi efek jera pada pelaku. Padahal jelas tindakan anarkis yang dilakukan para pemuda itu telah merugikan banyak pihak terutama korban yang terluka.
Berbeda dengan sistem Islam, sebab dalam Islam semua pihak mulai dari negara, keluarga, lingkungan, dan para guru harus memahamkan akidah Islam pada generasi muda. Sehingga ketika menghadapi permasalahan mereka dapat menyelesaikan sesuai dengan syariat Islam.
Selain pihak-pihak yang telah disebutkan tadi, negara juga memiliki peran penting dalam menyediakan layanan pendidikan yang dapat melahirkan generasi yang memiliki kepribadian Islam, yaitu dalam pola pikir dan pola sikapnya sesuai dengan syariat Islam.
Dengan kurikulum pendidikan Islam, mampu mencetak generasi yang cerdas, unggul diberbagai bidang, sekaligus berakhlak mulia. Sehingga siap mengarungi kehidupan di tengah-tengah masyarakat dan membangun peradaban mulia.
Islam sukses bukan hanya dalam hal pendidikan saja, namun juga berhasil menyelesaikan segala problematika yang ada. Dengan ketegasan hukum yang diterapkan mampu membuat para pelaku jera, sekaligus mencegah yang lain untuk melakukan kejahatan serupa.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS.Al-Maidah ayat 33, yang berbunyi, "Hukuman bagi orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka secara silang. atau diasingkan dari tempat kediamannya. Yang demikian itu kehinaan bagi mereka di dunia, dan di akhirat mereka mendapat azab yang besar." ( QS.Al-Maidah:33).
Itulah mengapa dikatakan bahwa sistem Islam dalam negara Khilafah mampu menyelesaikan semua persoalan yang ada sampai ke akarnya. Karena hukum yang diterapkan sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunah. Wallahu a'lam bishshowwab.
Editor :Esti Maulenni