Bantuan Modal, Tuntaskan Kemiskinan?

SIGAPNEWS.CO.ID - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi mengatakan, pihaknya optimis dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Sebab sebesar 47 persen masyarakat miskin di Indonesia yang telah keluar dari status tersebut kebanyakan mendapatkan bantuan modal dari PNM untuk membangun usaha. Dalam upaya menekan angka kemiskinan esktrem, PNM mengintegrasikan data dengan Kemenko PMK agar teridentifikasi masyarakat yang perlu diberikan bantuan modal usaha. Dari integrasi tersebut terdapat 12 juta masyarakat miskin dan beberapa merupakan nasabah PNM. Arief optimis akan mendorong nasabah tersebut untuk lebih sejahtera dan keluar dari status kemiskinan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kemiskinan ekstrem di Indonesia terhapus tuntas pada 2024.
"Walaupun menurut target dari agenda Sustainable Development Goals (SDGs), itu dunia diharapkan selesai atau terhapus kemiskinan ekstrem tahun 2030," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Senin (8/5/2023).
Hal ini diungkapkan oleh anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan saat menghadiri acara Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Pendopo Desa Wisata Hanjeli, Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi.
Kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada pendapatan domestik bruto (PDB) mencapai 60,5%. UMKM juga menyerap tenaga kerja sebanyak 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional. Kompas.com, Kamis (26-1-2023).
UMKM merupakan unit usaha yang familier di kalangan masyarakat menengah ke bawah. Penduduk Indonesia sendiri, sebagian besarnya memang merupakan masyarakat menengah ke bawah. UMKM menggunakan strategi penjualan dengan menyediakan barang yang paling disukai atau dibutuhkan masyarakat. Iklan di media sosial dan iming-iming yang menggiurkan membuat masyarakat langsung membelinya.
Kondisi ini kemudian didukung oleh gaya hidup masyarakat Indonesia yang cenderung konsumtif. Jadi, ada yang berbeda sedikit, atau menarik dan viral, langsung ramai-ramai ingin memiliki. Nah, peluang inilah yang dimanfaatkan oleh UMKM.
UMKM menyumbang 60% lebih PDB nasional, mengindikasikan bahwa UMKM dianggap menjadi penyelamat roda ekonomi kala dunia menghadapi resesi. Wajar jika negara memberikan perhatian lebih, seperti menyediakan pelatihan hingga memberi suntikan dana lewat kredit usaha rakyat (KUR).
Kebanyakan, UMKM bergerak di bidang kuliner, fesyen, dan agribisnis. Meski usahanya sederhana, tetapi dapat menggerakkan sektor usaha lainnya, seperti jasa ojek, pengiriman barang, ataupun penjualan di warung kelontong sehingga banyak pengangguran yang terserap ke sana.
Read more info "Bantuan Modal, Tuntaskan Kemiskinan?" on the next page :
Editor :Esti Maulenni