Menikahlah Diri Meraih Keberuntungan

Pada umumnya sebelum adanya pernikahan orang-orang bingung dan khawatir apakah sudah bisa menikah atau belum. Ketika ditanyakan kepada yang sudah menikah alasannya mudah untuk dilontarkan yang sebenarnya jika di renungkan sulit diungkapkan secara serius. Ada banyak manfaat hal-hal yang bisa dijumpai mewarnai hidup lebih bermakna. Bukan berarti jomblo tidak bermakna hanya saja pernikahan terealisasi arah yang jelas menuju kesempurnaan.
Ada perbedaan yang jelas bagi yang belum menikah dan yang sudah menikah. Rumah tangga melestarikan keturunannya dan memeliharanya pada kehidupan pribadi, memperbanyak masyarakat dan yang lainnya tak bisa dikatakan satu persatu. Uang yang diperoleh sudah jelas tujuannya pada anak istri keluarga tercinta. Tanggung jawab yang besar sebagai sedekah melakukan pembayaran biaya-biaya hidup seperti pendidikan anak.
Dua insan yang saling mencintai saling melengkapi menguatkan bergandengan tangan. Masalah akan selalu datang pada hidup sebaik apapun kita. Masalah adalah bagian dari hidup yang tak terpisahkan. Benturan problematika lebih baik dihadapi bersama dibanding jomblo yang hanya bisa menenangkan secara pribadi dengan curhat. Bagaimana jika curhatnya dengan kekasih yang halal memberi solusi dan mencari tahu kenapa masalah itu bisa menimpa pada kita.
Memakmurkan bumi mencetak generasi pelanjut kehidupan yang nantinya kebanggaan nabi muhammad jumlahnya yang bertambah banyak. Dengan menikahlah kita memiliki amalan jariyah yaitu anak yang sholeh soleha. Ini tidak akan didapatkan oleh orang yang belum menikah. Maka menikahlah supaya kita memiliki keuntungan meskipun kadang menikah belum dikaruniai anak. Tidak sekedar itu hidup bersama pasangan lebih mendamaikan jiwa raga terjaga.
Termotivasi memiliki rumah sendiri dengan adanya pernikahan cepat atau lambat diusahakan. Berbeda yang dipikirkan oleh yang belum menikah dorongannya tidak sekuat pernikahan. Melihatnya dan merasakan secara nyata ingin menaungi keluarga inti terpisah dari keluarga besar atau ayah ibu. Di sana nantinya juga kepikiran memenuhi penunjang kehidupan ada barang-barang yang harus ada. Supaya bukan tipe yang suka meminjam dan termasuk merepotkan orang lain.
Kita tidak lagi sendiri akan ada orang-orang yang spesial menemani hari. Di sana perjuangan dan pengorbanan sangat banyak dilakukan sehingga lelah sering dijumpai. Kesibukan kita akan bertambah yang diurusi semakin banyak. Tidak sia-sia dihati kecil mengikuti proses Lika liku dan menganggap ini semua indah.
Editor :Esti Maulenni