Berdendang Bergoyang Festival 2022, Benarkah Usung Semangat Sumpah Pemuda?

SIGAPNEWS.CO.ID - Wajar! Itulah kata yang sesuai untuk disematkan saat mendengar kata "berdendang bergoyang". Faktanya seseorang yang sedang berdendang lumrahnya diikuti dengan bergoyang. Entah itu menggoyangkan tangan, kaki, pinggul, kepala, atau sekadar mengetuk-ngetukkan jari ke meja. Sebaliknya akan muncul kejanggalan jika ada seseorang yang berdendang kemudian hanya mematung saja.
Hanya saja ini akan menciptakan kondisi yang tidak wajar apabila seseorang berdendang bahkan bergoyang dengan diiringi musik yang hingar bingar, apalagi campur-baur antara laki-laki dan wanita. Lebih-lebih overkapasitas. Maka yang terjadi adalah sebagaimana berita yang dilansir dari tvonenews.com (30/10/2022),
Konser Berdendang Bergoyang yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat dihentikan pada Sabtu, 29 Oktober 2022 malam karena overkapasitas. Jumlah penonton yang hadir dalam konser malam itu mencapai sekitar 21 ribu orang. Sedangkan kapasitas Istora Senayan hanya 10 ribu penonton. Akibatnya 27 penonton pingsan karena berdesakan dan kurangnya oksigen. Di sisi lain penyediaan tenda kesehatan pun tidak memadai. Selanjutnya panitia penyelenggara konser diperiksa oleh petugas kepolisian.
"Saat ini masih diinterogasi, artinya masih dalam penyelidikan. Kami bawa ke Polres Jakarta Pusat," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (30/10/2022).
Konser Berdendang Bergoyang ini sebenarnya diselenggarakan dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda tahun 2022. Apalagi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia telah merilis tema Hari Sumpah Pemuda yakni “Bersatu Bangun Bangsa”. Melalui tema ini, diharapkan momentum Sumpah Pemuda dijadikan wadah para pemuda untuk bersatu membangun bangsa. Hanya saja event yang seharusnya berlangsung selama tiga hari (28, 29, dan 30 Oktober 2022) justru disudahi pada hari kedua sekitar pukul 22.10 WIB.
Aparat pemerintah sendiri baru mempermasalahkan dan menghentikan acara ketika sudah tampak nyata adanya kekacauan yakni overkapasitas dan ditengarai adanya indikasi minuman keras (miras). Berdasarkan informasi yang diperoleh pihak kepolisian, banyak sekali yang duduk di luar sambil minum, meski belum diketahui itu miras atau bukan, jelas Komarudin.
Sejatinya konser semacam ini sudah digelar setiap tahun dan kali ini tahun penyelenggaraan yang kelima. Lebih-lebih BBFest tahun ini menghadirkan sederet bintang besar dalam negeri. Seperti Ungu, Jamrud, Kahitna hingga Setia Band yang berjaya di era 2000-an. Tak hanya itu, Raja dan Ratu Dangdut, Bang Haji Rhoma Irama dan Hj. Elvy Sukaesih pun telah disiapkan, demi memuaskan dahaga berjoget rakyat.
Read more info "Berdendang Bergoyang Festival 2022, Benarkah Usung Semangat Sumpah Pemuda?" on the next page :
Editor :Esti Maulenni