Utang, Siapa Yang Menanggung?

Berbicara salah satu pos pemasukan biatul mal, yaitu SDA maka kita dapati bahwa negeri ini begitu kaya akan hal tersebut. Mulai dari hutan, perairan, pertanian, migas, dan lainnya. Semua itu bisa menjadi pemasukan yang luar biasa bagi negara. Tentu jika hal tersebut dikelola dengan sebaik-baiknya, bukan malah menyerahkan pengelolaan kepada pihak swasta. Karena hal tersebut tentu akan merugikan bagi negara karena SDA diangkut ke kantong para pemilik modal alias korporat.
SDA tadi termasuk pada kepemilikan umum. Artinya tidak boleh dikelola oleh individu per individu, karena menjadi kewajiban negara untuk mengelola serta hasilnya akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas atau yang lainnya.
Begitu luar biasa ketika diterapkannya Islam dalam kehidupan kita. Pengelolaan negara, salah satunya pada ekonomi ternyata sungguh detail dan ini nantinya menjadi penopang bagi bergeraknya sistem pemerintahan. Dengan banyaknya pos pemasukan tadi, maka insyaAllah kas baitul mal akan terus terisi dan dipergunakan sesuai dengan peruntukannya. Walaupun sebenarnya di dalam Islam tak mengharamkan kegiatan utang, namun harus dipikirkan secara mendalam dan serius. Apakah harus berutang atau masih ada pos pemasukan yang lain sehingga akhirnya kas menjadi terisi kembali. Belum lagi sebagai sebuah negara, Islam punya aturan baku ketika mau berutang. Kita harus melihat negara mana yang akan kita minta bantuan. Apakah ada kebijakan yang harus dijalankan? Ataukah negara tersebut adalah negeri _kafir harbi filan?_ Karena hal tersebut akan berkaitan dengan posisi sebuah negara. Dengan berutang, bisa jadi akan didekte terus untuk kebijakan yang akan diberlakukan. Bagaikan kerbau yang sudah dicucuk hidungnya. Maka ia akan terus menurut kepada majikannya tersebut. Begitu pula ketika sebuah negara berutang, maka tentunya tidak mandiri alias berada di bawah ketiak si pengutang.
Alhasil, satu hal yang penulis bisa sampaikan bahwa jika ingin terlepas dan terbebas dari jeratan utang maka harus bisa menerapkan sistem Islam secara sempurna dan menyeluruh. Dengan begitu, maka semua akan mendapat keberkahan yang Allah Swt. turunkan dari langit dan keluar dari bumi. Semoga sistem Islam segera dapat diterapkan dalam kehidupan kita. Aamiin. Wallahu a'lam.
Mulyaningsih - Pemerhati Masalah Anak dan Keluarga
Read more info "Utang, Siapa Yang Menanggung?" on the next page :
Editor :Esti Maulenni