Negeri Syam, Apa Sih Hebatnya?

Foto: ilustrasi.net
Resma A. Pratiwi_Pegiat Dakwah
Bercerita tentang Negeri Syam, kita sebagai orang Muslim tentunya familiar dengan nama daerah tersebut, bukan? Bahkan sepertinya adik-adik Sekolah Dasar juga pernah dengar tentang Negeri Syam apalagi untuk para siswa yang mendalami ilmu Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Nah, untuk sedikit mengetahui apa sih hebatnya Negeri Syam itu? kita akan sedikit mengulasnya kali ini.
Negeri Syam adalah suatu wilayah yang berada di timur Laut Mediterania, barat Sungat Efrat, utara Gurun Arab dan sebelah selatan Pegunungan Taurus. Negeri Syam melingkupi Syria (Suriah), Palestina, Yordania, dan Lebanon. Tak hanya Islam, ada berbagai agama ada di Negeri Syam yakni Yudaisme dan Nasrani.
Secara tidak diragukan lagi, Negara Syam telah menjadi tempat kediaman para nabi, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Ya’qub, Nabi Musa, Nabi Isa, dan nabi lainnya, menurut catatan sejarah agama Islam. Selain itu, Nabi Muhammad pun menemukan dan diakui tanda-tanda kenabiannya di kota Bashar yang berada di Negara Syam.
Nabi Muhammad saw pernah berdoa dan meminta keberkahan bagi negeri Syam serta berharap penduduk setempat dapat terhindari dari keburukan dan musibah. Allah Swt telah memberi hadiah berupa tanah Syam bagi umat Nabi Muhammad saw. Ini adalah salah satu alasan kenapa penduduk Syam sangat menyayangi tempat tinggal mereka dan bersedia mempertahankannya dengan perjuangan yang gigih, seperti yang dilakukan oleh saudara kita di Palestina.
Negeri yang paling utama setelah Hijaz (Arab Saudi) adalah negeri Syam yang diberkahi Allah SWT. Negeri Syam menjadi salah satu tempat turunnya wahyu, tempat menetapnya para rasul, wali, dan sahabat Nabi Saw yang mulia, serta para tabiin Dalam Al-Quran, ada lima ayat yang menyebutkan tentang keberkahan negeri Syam, di antaranya adalah:
1. QS. Al-Isra (17:1)
2. QS. Al-Anbiya (21:71)
3. QS. Al-Anbiya (21:81)
4. QS. An-Naml (27:8)
5. QS. Al-Araf (7:137)
artinya:
”Dan Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. Dan telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir‘aun dan kaumnya dan apa yang telah mereka bangun.” (QS Al-Araf [7]: 137)
Di samping ayat-ayat di atas, ada juga beberapa hadis yang menjelaskan tentang keberkahan negeri Syam. Misalnya dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, Ibnu Hibban, dan Hakim: ia mengatakan para perawi hadis ini sahih, dari Ibnu Hawalah, yaitu Abdullah, Rasulullah Saw bersabda, "Kalian semua akan menyebar di berbagai daerah, daerah Syam, daerah Yaman, dan daerab Irak "Ibnu Hawalah berkata, "Pilihkanlah untukku wahai Rasulullah, jika aku sempat menjumpai keadaan itu,". Rasul menjawab, "Engkau harus memilih Syam, karena sesungguhnya ia adalah tanah pilihan Allah. Di sana Allah telah memilih hamba- bamba-Nya. Jika kalian enggan, pilihlah Yaman dan minumlah dari sungai-sungai kalian" Sesungguhnya Allah menjaminku di tanah Syam dan juga menjamin para penduduknya.
Ketika berbagai fitnah (kekacauan) terjadi di mana-mana maka keimanan tetap berada di negeri Syam. Ungkapan tersebut tertuang dalam hadis riwayat Ath-Thabrani. Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya aku bermimpi, seakan aku melihat penopang Al-Quran tercabut dari balik bantal ku, pandanganku pun tertuju padanya. Tiba-tiba ada cahaya yang datang menuju Syam. Ingatlah, bahwasanya iman bersemayam di Syam tatkala fitnah sedang terjadi."
Hadis ini menunjukkan ketika muncul berbagai macam fitnah sebagai pertanda hari kiamat seperti kedatangan Yakjuj Makjuj, serta pembunuhan yang terjadi di mana-mana maka keamanan tetap menaungi negeri Syam. Penduduknya tetap dalam kondisi aman dan selamat, dan petunjuk serta cahaya Islam tetap bersinar dari sana karena Syam adalah negeri para nabi dan orang-orang mulia.
Dalam hadis lain juga dikatakan bahwa tanah Syam adalah negeri pilihan Allah Swt., dari Zaid bin Tsabit ra., ia berkata, "Pada suatu hari Rasulullah Saw. bersabda, dan kami kala itu berada di sisi beliau, Beruntunglah negeri Syam, sesungguhnya malaikat Allah Yang Maha Pengasih melebarkan sayap-sayapnya di atas negeri Syam." Dalam redaksi lain dikatakan, "Sesungguhnya Allah, Zat yang Maha Pengasih menebarkan kasih sayang-Nya pada negeri Syam."
Pada akhir zaman, penduduk yang diutamakan adalah penduduk negeri Syam, dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya r.a., Rasulullah Saw. bersabda, "Di akhir zaman nanti akan api dari Hadramaut. Api tersebut akan menggiring manusia. Kami pun bertanya, "Ya, Rasulullah, lalu apa yang hendak engkau perintahkan kepada kami? Nabi menjawab, "Tetaplah kalian di negeri Syam."
Di samping itu, tenda-tenda pasukan Muslim juga didirikan di negeri Syam, seperti terungkap dalam riwayat Hakim, dari Abu Ad-Darda' r.a., beliau pernah mendengar Rasulullah dalam sebuah malhamah al-kubra (peperangan besar) bersabda, "Tenda-tenda pasukan Muslim didirikan di suatu negeri yang katanya bernama Al-Ghutbah. Di sana terdapat kota yang bernama Damaskus, yang merupakan tempat tinggal terbaik bagi kaum Muslim pada saat itu.
Demikian pula dikatakan pula bahwa penduduk negeri Syam merupakan cambuk Allah di tanah-Nya. Keutamaan ini seperti terungkap dalam hadis riwayat Ath-Thabrani dan Ahmad, dari Huzaim bin Fatik Ta, ia mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Penduduk Syam adalah cambuk Allah di tanah- Nya. Karena mereka, Allah SWT. berhak menyiksa siapa saja yang Ia kehendaki dari hamba-Nya. Dan haram bagi mereka yang munafik menguasai mereka yang mukmin. Mereka tidak mati kecuali dalam kesedihan dan kebingungan."
Kegemilangan wilayah Syam tidak bisa dikalahkan dengan sejarah, kultur yang beragam, dan signifikansinya dalam Islam. Wilayah tersebut telah menjadi tempat kelahiran banyak nabi dan telah memainkan peran penting dalam menyebarluaskan agama, sesuai dengan Al-Quran dan Hadis yang dijelaskan.
Selain itu, daerah tersebut, terutama Damaskus, telah bermain peran penting dalam mengembangkan Islam dan ajarannya, dengan banyak sarjana Muslim dan akademisi berasal dari negara tersebut. Bahkan pada era saat ini, wilayah tersebut terus menjadi pusat dunia Islam, dengan Masjid Umayyad dan taman Islam lain yang menarik pengunjung dari seluruh dunia.
Meskipun wilayah tersebut menghadapi berbagai tantangan, seperti instabilitas dan kemiskinan, masih menjadi sumber cahaya harapan dan Islam, dan tempat dimana Muslim dapat mencari petunjuk spiritual dan pencerahan. Sehingga tidak mengherankan bahwa banyak Muslim memegang daerah tersebut dengan sangat tinggi dan ingin mengunjungi negara untuk lebih mengenal warisan, kultur dan signifikansinya yang kaya.
Yang paling penting dari sejarah ini adalah, negeri yang kita cintai, harus kembali kepada Syariat Islam yang bersumber pada wahyu Allah dalam melakukan semua perbuatan baik individu, kelompok sosial, maupun negara. Sehingga keberkahan seperti negeri Syam bisa dirasakan.
"Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (Qs Al A’raf : 96).
Karena itu kembali kepada syariat Allah adalah hal yang wajib jika menginginkan negeri ini terhindar dari segala musibah dan bencana Allah. Karena hanya Allah yang mampu memberikan kebaikan bagi seluruh alam.
Wallhua'lam bishshowwab
Editor :Esti Maulenni