Mimpi Semu, Sejahtera Dengan Pendidikan Vokasi?

Kesejahteraan yang ingin didapat dengan mudah dan mungkin hanyalah mimpi di siang bolong. Apatah lagi biaya pendidikan vokasi tidaklah murah, butuh biaya besar untuk mendapatkan skil yang mempuni. Karena faktanya dalam kurikulum vokasi metode pembelajaran yang dirancang hanyalah 30% teori dan 70% praktek. Tidak heran ketika turun ke lapangan mereka membutuhkan biaya yang cukup banyak.
Maka, wajar jika sistem pendidikan hari ini seperti menjadikan mahasiswa sebagai “mesin atm” sebab untuk melipatgandakan uang sangatlah mudah. Bagi mereka yang ingin mendapatkan skil dan fasilitas memadai harus mengeluarkan uang yang banyak, tetapi bagi mereka yang tidak memiliki biaya hanya bisa gigit jari melihat kemilau pendidikan bagi mereka yang berduit, sungguh ironis.
Sistem pendidikan saling berkaitan erat dengan ekonomi, dengan segala latar belakang tujuan bekerja. Berkuasanya sistem ekonomi kapitalis sebagai ideologi pemain utama dengan visi misi meraup rating keuntungan yang besar.
Tak ayal pendidikan sangat berpengaruh dan terpaksa tunduk untuk mengikuti skenario sistem ini. Sejatinya, permainan yang dibuat sangatlah halus seolah-olah baik ternyata menjadi malapetaka. Kapitalisme telah berhasil mengubah skenario awal sistem pendidikan.
Ditambah lagi, arah pendidikan hari ini menjauhkan para generasi dari fitrahnya sebagai seorang muslim. Disibukkan dengan berbagai kuliah, organisasi, tugas, magang, dan lain sebagainya.
Pada akhirnya mereka terjebak pada kubangan sistem pendidikan kapitalis. Tidak sedikit dari mahasiswa yang merasa kosong dan mengalami depresi akibat berbagai problematika yang mereka hadapi.
Read more info "Mimpi Semu, Sejahtera Dengan Pendidikan Vokasi?" on the next page :
Editor :Esti Maulenni