Kisah Dibalik Kisah

SIGAPNEWS.CO.ID - Tak henti hentinya tangan ini mengelus dada, hati seakan terkoyak, perasaan yang dirasa seorang Ibu tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, ketika mendengar berita yang tengah viral saat ini. Gadis dibawah umur yang masih 16 tahun di rvd4p4ks4 11 pria dewasa, naudzubillah..dimana akal sehat mereka?
Dilansir dari berita Media Televisi (jum'at.02/06/2023) bahwa keadaan fisik gadis tersebut sangat memprihatinkan, dan tengah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit
Muncul rasa penasaran dalam hati, kok tega ya, 11 pria itu melakukan hal tidak sen0n0h kepada seorang wanita yang masih dibawah umur, bahkan diantara pelaku ada yang berstatus sebagai Guru, Kepala Desa, hingga oknum Polisi, bukankah dengan status mulia itu seharusnya mereka menjadi suri tauladan bagi umat?
Karena merasa penasaran, maka saya coba searching dan cari tahu sendiri tentang berita ini, setelah ku baca sebuah artikel yang mengisahkannya, ternyata kejadian itu tidak terjadi disatu waktu yang sama dan singkat, melainkan terjadi dalam kurun waktu yang lama dan berulang-ulang, tepatnya dari bulan April 2022 hingga bulan Januari 2023
Sebelumnya saya merasa prihatin, setelah mengetahui kenyataan, ternyata tidak ada paksaan melainkan sudah menjadi profesi dengan bandrol dan diiming-imingi Rp50rb - Rp200rb, gadis tersebut bersama beberapa lelaki dan melakukan lebih dari satu kali, tempatnya pun ternyata berbeda-beda, astagfirullah... asumsiku seketika berbalik 360 derajat.
Hal apa yang sebenarnya terjadi?
Seolah sudah biasa, kita melihat pemandangan tak wajar (menurut kaca mata Islam) diluar sana, miris sekali, pergaulan bebas remaja saat ini sangat memprihatinkan, berbuat tak sen0n0h bukan hal tabu lagi, malah sengaja dipertontonkan kepada khalayak ramai. Apakah remaja hari ini sudah putus urat malu?
Kalo sudah begini siapa yang patut dipersalahkan?
Banyak faktor yang mempengaruhi bejadnya moral remaja saat ini, salah satunya bisa dari kurangnya didikan orang tua yang mungkin terlalu membebaskan anak berlaku semaunya, contohnya seperti membebaskan anak berpacaran dan berikhtilat dengan teman yang berlawanan jenis, dan juga memberikan fasilitas handphone kepada anak tanpa ada batasan dalam memakainya, sehingga anak bisa dengan leluasa mengakses konten konten negatif yang jauh dari ajaran Islam yang benar.
Read more info "Kisah Dibalik Kisah" on the next page :
Editor :Esti Maulenni