Kisah Dibalik Kisah

Haram menjadi Orang Tua yang Dayyuz
Sebagai orang tua, sudah sepatutnya memberikan pengajaran dan pemahaman yang benar kepada anak anaknya, contohnya dengan bersikap tegas terhadap anak, seperti memberlakukan kewajiban menutup aurat untuk anak perempuan, membatasi pergaulan anak, dan memberikan edukasi yang benar kepada anak tentang halal haramnya suatu perbuatan yang konsekuensinya berakhir pada dua pilihan (surga/neraka)
Karena sejatinya anak adalah titipan Allah yang wajib orang tua jaga, dan akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan-Nya kelak, sebagaimana firman Allah dalam QS At-Tahrim Ayat 6 yang artinya : "Hai orang orang yang beriman periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu dan penjaganya adalah malaikat yang keras, kasar dan tidak mendurhakai Allah."
Begitupun negara wajib untuk memberantas konten konten unfaedah yang bisa merusak moral anak bangsa hingga keakar-akarnya, karena meriayah umat adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap pemimpin.
Namun harapan itu mustahil terwujud, mengingat sistem yang kita emban saat ini adalah sistem fasad buatan manusia yang jauh dari kata sempurna, yang membebaskan manusia untuk berbuat apa saja, seperti bebas berpendapat, bebas berkepemilikan, bahkan bebas berperilaku, sehingga tak ada batasan bagi seseorang untuk melakukan sesuatu sesuka hati dengan dalih asal tidak merugikan orang lain, padahal alibi itu sangatlah salah, karena hakikatnya manusia haruslah saling mengingatkan kepada kebenaran. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Al-Qur'an. "Hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan (menyuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar) mereka itulah orang orang yang beruntung."
Maka sudah saatnya kita kembali kepada sistem yang benar, yakni sistem buatan Alloh (Khilafah Islamiyah) yang sempurna dan menyempurnakan, karena sejatinya Alloh adalah Al-Kholik & Al-Mudabbir (Maha pencipta & Maha Pengatur) sehingga jika sistemnya di terapkan dalam kehidupan, maka aturan aturanNya yang sempurna pun akan dapat direalisasikan oleh setiap pemimpin dalam meriayah umatnya, termasuk dalam memberlakukan sanksi sanksi tegas dalam hal pornoaksi dan pornografi dengan menjatuhkan sanksi jawabir dan jawajir kepeda setiap pelakunya. Walhasil marwah perempuan pun akan lebih terjaga.
Wallahu'alam bishshawwab
Ai Nurhayati - Komunitas Ibu Peduli Generasi
Read more info "Kisah Dibalik Kisah" on the next page :
Editor :Esti Maulenni