Reposisi Peran Ibu

SIGAPNEWS.CO.ID - Tanggal 22 Desember adalah momen spesial bagi Ibu, untuk memuliakannya dan mengingat jasa-jasanya yang begitu besar. Berbagai acara, hadiah berupa bunga, puisi atau kado disiapkan di hari ini, bahkan sampai ada yang menjadikan hari ini sebagai hari libur bagi ibu untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang rutin dilakukan. Semua dengan tujuan yang sama, yaitu mereka berlomba-lomba memuliakan ibunya.
Dalam situs resmi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa) Republik Indonesia, bahwa sejarah diperingatinya Hari Ibu di Indonesia bermula ketika diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia pertama kali pada tanggal 22-25 Desember 1928.
Acara ini bertujuan untuk menyatukan perkumpulan perempuan-perempuan Indonesia dalam satu Perhimpunan Perempuan Indonesia. Intinya, Hari Ibu adalah sebuah momentum untuk mengenang dan mengobarkan perjuangan para Ibu Indonesia. Berjuang untuk apa? Berjuang untuk meraih kemerdekaan bangsa dan mengisi kemerdekaan tersebut.
Lalu bagaimana dengan Momentum Peringatan Hari Ibu di tahun 2022 ini? Dilansir dalam situs resmi Kemenppa, bahwa tema utama PHI ke-94 adalah Perempuan Berdaya Indonesia Maju. Selain tema utama, ditetapkan sub-sub tema untuk mendukung tema utama yang dimaksud. Sub-sub tema tersebut adalah: Sub Tema 1 Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan dan Mempercepat Pemulihan. Sub Tema 2 Perempuan dan Digital Economy. Sub Tema 3 Perempuan dan Kepemimpinan. Dan Sub Tema 4 Perempuan Terlindungi, Perempuan Berdaya.
Dari tema dan sub tema tersebut, nampak bahwa fokus utama peringatan hari Ibu 2022 adalah pemberdayaan perempuan, termasuk kaum ibu, dalam hal sumber daya ekonomi dan kepemimpinan. Pemberdayaan ekonomi kaum Ibu selalu digenjot untuk meningkatkan perekonomian keluarga juga perekonomian negara.
Kantor berita VOA (Voice Of America) seksi Indonesia, dalam rilisnya pada 17 Desember lalu, makin memperjelas pernyataan di atas dengan mengutip pendapat pakar yang menyatakan, bahwa perempuan di Indonesia sejatinya adalah tulang punggung ekonomi.
Sepintas, pernyataan semacam ini memperlihatkan bahwa perempuan begitu penting untuk mengatasi ekonomi negara saat ini.
Pemberdayakan perempuan secara ekonomi pun menjadi salah satu pembahasan utama dalam ajang G20. Ketua Umum Panitia Nasional Ministerial Conference on Women’s Empowerment (MCWE) G20 tahun 2022, Lenny N. Rosalin, mengatakan bahwa pertemuan G20 mengangkat tema pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi yang merupakan titik awal untuk mengatasi berbagai permasalahan terkait perempuan dan anak. Lenny mengatakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah memperoleh arahan dari presiden untuk memberdayakan perempuan di bidang ekonomi, khususnya di bidang kewirausahaan. Dia menambahkan, bahwa keluarga yang sejahtera akan memberikan pendidikan dan kesehatan yang baik bagi anak-anak serta mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Read more info "Reposisi Peran Ibu" on the next page :
Editor :Esti Maulenni