Si Ganteng Kalem Yang Mencekam

SIGAPNEWS.CO.ID - Wajahnya, tampan rupawan. Atribut pangkat dipakainya, untuk diketahui bahwa ia seorang pejabat. Fasilitas yang berkualitas, membuat dia makin berkelas. Namun dibalik itu si ganteng kalem ini begitu mencekam. Karena dibalik kebijakannya itu, selalu mengancam bagi siapa saja yang tidak sepaham.
Hasrat kekuasaan membuat mereka lupa, bahwa identitasnya sebagai wakil rakyat. Selain itu, tidak lagi mengetahui kondisi rakyatnya. Malah katanya begitu sulitnya untuk memuaskan seluruh masyarakat. Sebagaimana yang dikutip salah satu media.
Pemerintah dan DPR RI sudah sepakat akan mengesahkan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana atau RKUHP. Dijadwalkan, pengesahan itu akan dilakukan melalui rapat paripuran DPR pada Selasa (6/12/2022). Meski sudah masuk babak final, nyatanya naskah RKUHP masih mendapat penolakan.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyarankan lebih baik kelompok masyarakat yang belum puas dengan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dia mengakui bahwa sangat sulit memuaskan seluruh masyarakat. Meski begitu, dia mengklaim RKUHP kali ini merupakan reformasi yang sangat memuaskan daripada KUHP peninggalan Belanda yang masih dipakai sekarang. Bisnis.com 5/12/2022
Sungguh miris, bikin meringis. Pemidanaan yang adil sejatinya sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Hanya saja pemerintah tak bisa memenuhinya dengan alasan kebijakan ini sudah sangat memuaskan dari pada KUHP peninggalan Belanda. Padahal baik dulu maupun sekarang, sama saja gak ada bedanya. Malah makin jauh dari keadilan.
Hal ini wajar saja terjadi di negeri yang menerapkan sistem kapitalis, karena semua yang dilakukan menggunakan asas manfaat dan keuntungan semata. Suatu kebijakan diambil bukan berdasarkan kebutuhan yang harus segera dipenuhi demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat, namun dilihat dari segi keuntungan untuk pribadi, ataupun golongannya.
Tergambar sangat jelas pada kenyataannya, begitu ringan diucapkan, yang keluar dari mulutnya. "Apakah kalian setuju..." Serentak mereka menjawab "setujuuuu.." Meskipun diantaranya ada yang sempat berselisih tegang. Sementara, rakyat akan dipaksa menyepakati seluruh kebijakan negara sekalipun itu merugikan. Dengan beragam pasal yang berpotensi, memenjarakan siapa saja, yang mengkritik pemerintah bisa di bui, belajar pemahaman diluar pancasila bisa di bui. Padahal, belum tentu mereka disana paham tentang pancasila itu sendiri.
Read more info "Si Ganteng Kalem Yang Mencekam" on the next page :
Editor :Esti Maulenni