Ribuan Ikan Mati Mendadak, Akibat Keserakahan Kapitalis

Dalam doktrin kapitalisme-liberalisme, mengedapankan hawa nafsu semata dengan melihat untung dan materi sebanyak-banyaknya tanpa melihat mudharat apa yang akan terjadi kedepannya.
Bukan hanya dari penguasa dan orang-orang yang terlibat tetapi peran penting nya ialah dari sistem yang diterapkan Negara saat ini, lemah ketika berhadapan dengan kapitalis besar.
Negara tidak bisa berbuat apa apa dengan adanya kelonggaran regulasi yang ada, fungsi pelindung negara juga tidak ada.
Pemrov juga dengan mudahnya memberikan izin kembali kepada pengusaha yang bermasalah. Semua macam kedzaliman merupakan bentuk penyimpangan dari petunjuk, peringatan dan hukum-hukum Allah SWT .
Solusi dari semua permasalahan ini tak lain dengan kembali menjalankan aturan sang Khalaliq yakni Allah SWT sebagai pembuat hukum dengan mengembalikan aturan pada Al-Qur’an atau kembali pada syariah.
"Katakanlah (Muhammad), “Aku (berada) di atas keterangan yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhanku sedang kamu mendustakannya. Bukanlah kewenanganku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan (hukum itu) hanyalah hak Allah. (Qs. Al A'anam: 57)
Maka wajar di surah Al Maidah ayat 50, Allah mengingatkan manusia untuk berfikir, terkait hukum mana yang lebih baik, apakah hukum Allah ataukah hukum produk akal manusia yang sejatinya lemah dan terbatas.
"Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?" (Al Maidah ayat: 50)
Maka dari itu sebagai umat terbaik saatnya kita bersegera menerapkan syariah secara kaffah untuk mengatur semua urusan individu maupun masyarakat serta makhluk hidup lain, karena terbukti aturan Allah mampu memberikan rahmat bagi seluruh alam selama 13 abad lamanya, baik dari mensejahterakan umat hingga mampu menjadi memimpin dunia.
Wallahu’alam biashshawab.
Fitri Handayani - Mahasiswi
Read more info "Ribuan Ikan Mati Mendadak, Akibat Keserakahan Kapitalis" on the next page :
Editor :Esti Maulenni