Counter Gengster

SIGAPNEWS.CO.ID - Akhir akhir ini sering terdengar aksi gengster di kawasan Tangerang Banten. Hal ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan dan kecemasan dari warga yang akan melintas di malam hari. Selain itu, gengster biasanya didominasi oleh anak muda yang sebagian adalah pelajar.
Berdasarkan penelusuran google, ‘gengster’ diartikan sebagai ‘penjahat’, ‘bandit’, ‘brandalan’ atau anggota geng dari kelompok orang-orang yang gemar berkelahi, atau membuat keributan. Termasuk orang-orang yang terlibat organisasi kriminal yang berkaitan dengan mafia. (kumparan.com, 5/10/2022). Dari maknanya sendiri jelas sekali tidak ada nilai positifnya sedkit pun. Namun anehnya para pemuda tertarik bergabung di dalamnya.
Maraknya gengster tak lepas dari pengaruh lingkungan dan pertemanan. Itu bisa terjadi ketika remaja sering keluar malam, mencari jati diri, sayangnya bertemu dengan teman-teman yang anarkis. Sekolah sebagai lembaga pendidikan, tentu tidak akan mentolerir adanya gengster, sekolah telah berupaya membina peserta didiknya untuk senantisa menjaga nama baik sekolah, baik di dalam maupun di luar.
Membina generasi muda, memang bukan perkara yang ringan, karena mereka sedang berada di tingkat paling pemberani, semangatnya sedang menggebu-gebu, dan rasa penasarannya sedang tinggi, begitu juga gengsinya, hingga resiko kehilangan nyawa atau keselamatan fisik sering tidak menjadi pertimbangan ketika mereka ingin mencoba sesuatu yang tidak biasa. Dampaknya mereka bisa melakukan apa saja yang bisa memuaskan keinginannya. Oleh karena itu peran semua pihak sangatlah diperlukan.
Gharizah baqa (naluri mempertahankan diri) merupakan salah satu potensi manusia yang penyalurannya perlu diarahkan dengan tepat. Islam sebagai agama yang sempurna, telah lengkap memiliki aturan (syari’at) yang bisa dijadikan solusi bagi seluruh permasalahan manusia, termasuk masalah kontemporer, bahkan Islam akan tetap mampu menjadi solusi selama masih ada kehidupan. Tentu jika mau menerapkannya.
Diantara penampakan gharizah baqa adalah ingin memiliki sesuatu, ingin eksis, marah ketika terpancing dan sebagainya. Untuk memiliki sesuatu Islam telah menunjukkan cara-cara yang halal, yaitu dengan bekerja yang menghasilkan upah, jual beli, pemberian berupa hibah atau hadiah atau penafkahan.
Read more info "Counter Gengster" on the next page :
Editor :Esti Maulenni