Minyak Goreng Langka, Rakyat Menjerit
SIGAPNEWS.CO.ID - Apa yang akan terjadi jika minyak goreng kembali langka? Lalu bagaimana nasib rakyat kecil yang menekuni pekerjaan usaha kuliner, terutama pedagang gorengan.
Seperti dilansir kompas.com, 3 Februari 2023. Menurut salah satu pedagang di Palmerah mengatakan, bahwa minyak goreng dengan merek minyakita, ternyata sudah mengalami kelangkaan sejak 2 pekan terakhir. Bahkan banyak konsumen yang menanyakan ketersediaan stok minyak tersebut.
Padahal pada Juli 2022 lalu, Mentri perdagangan Zulkifli Hasan, meluncurkan produk tersebut untuk mengatasi minyak yang harganya melambung tinggi serta langka. Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak cukup mengatasi masalah yang terjadi. Bahkan untuk harga jual yang seharusnya sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp.14.000/liter, kini telah mengalami kenaikan. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP IKAPPI Ahmad Choirul Furqon. Beliau mengatakan bahwa, harga minyakita sudah tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Bahkan menurutnya di daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur harga minyakita sudah mencapai Rp.16.000/liter. (Kompas.com, 3 Februari 2023).
Melihat fakta di atas, kita dapat melihat bagaimana cara pemenuhan kebutuhan rakyat yang tidak tepat sasaran. Lalu dalam hal ini kita juga dapat mencerna apa penyebab kelangkaan minyak tersebut. Padahal Indonesia dikenal sebagai penghasil CPO terbesar di dunia. Namun justru harga minyak goreng di Indonesia mahal dan langka.
Lalu apa yang menyebabkan minyak langka? Hal ini dikarenakan adanya kesalahan dalam mengelola salah satu kebutuhan rakyat. Walaupun kebijakan telah dibuat, namun jika itu diambil dari sistem kapitalisme maka, tidak akan menyelesaikan masalah. Karena kebijakan dari sistem kapitalisme hanya akan menguntungkan segelintir orang saja, atau hanya menguntungkan para pemilik modal.
Berbeda halnya dengan sistem Islam, karena Islam menjadikan negara sebagai pihak yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhan rakyat. Kebijakan yang diambil pun merujuk pada sistem ekonomi Islam. Yang mana, hal tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan seluruh lapisan rakyat, bukan untuk menguntungkan para pemilik modal saja. Karena sistem Islam akan menjadikan negara sebagai pengatur dan penjaga. Di mana negara akan menjamin kebutuhan pokok, termasuk minyak goreng yang saat ini langka.
Islam juga meyakini bahwa setiap apa yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban. Begitu juga pemimpin, semua kebijakan yang telah diputuskan olehnya, itu semua tidak luput dari pertanggungjawaban dihadapan Allah SWT. Sebagaimana telah disebutkan dalam sebuah Hadis yang berbunyi, "Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya."(HR.Al-Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu untuk menyelesaikan persoalan ini harus dimulai dari akar masalahnya, yaitu menggantikan sistem kapitalisme dengan sistem Islam. InsyaAllah jika khilafah tegak maka rakyat akan terpenuhi segala kebutuhannya. Wallahu a'lam bishshowwab.
Editor :Esti Maulenni