Pembakaran Alquran, Penghinaan Terhadap Islam

SIGAPNEWS.CO.ID - Politisi Denmark telah melampaui batas, membakar Alquran di depan aksi protes pada keanggotaan Swedia di NATO.
Terlepas Apakah latar belakang politisi yang menjadi motifnya pernyataannya, namun kenyataannya dia telah membakar Alquran dan dia adalah orang yang kafir.
Sebenarnya Allah telah mengingatkan kita dalam Alquran, tentang kebencian orang-orang kafir terhadap Islam. Jadi kaum muslimin tidak merasa heran atau kaget atas kejadian ini.
Namun ada dua hal yang perlu kita soroti. Pertama, aksi yang dilakukan ini tanpa dicegah oleh otoritas terkait. Meskipun mereka dikecam, namun pada akhirnya dengan alasan klise, kebebasan berperilaku dan berekspresi.
Ini benar - benar guyonan yang memaluakan, standar ganda khas kolonialisme selalu terulang.
Jika mereka yang berbuat maka undang-undang yang berkaitan kebebasan berekspresi, muncul dari perpaduannya. Kita diharuskan memaklumi, menerima bahkan sepakat atas perbuatan mereka.
Tapi mantra kebebasan berekspresi tiba-tiba terkubur, saat kaum muslimin mengekspresikan simbol - simbol keislaman mereka. Bahkan di negara yang mengaku paling demokrasi sekalipun.
Yang berhijab di band, yang berjenggot diklaim teroris, yang mengadakan dan mengikuti kajian iklim orang-orang yang mabuk agama, kemudian mereka dieksekusi.
Lalu Aturan apa yang mereka gunakan, untuk melarang kaum muslimin mengekspresikan keislaman mereka di tempat umum. Padahal kaum muslimin tidak pernah merugikan dan mengagung mereka saat menggunakan simbol keislaman.
Jelas ini adalah kebencian terhadap Islam yang sudah sangat membara yang telah dinyalakan secara turun-temurun.
Read more info "Pembakaran Alquran, Penghinaan Terhadap Islam" on the next page :
Editor :Esti Maulenni