Ironi Desakralisasi Al-Qur'an Ditengah Maulud Nabi

SIGAPNEWS.CO.ID - Al-Quran adalah Kalamullah ciptaan Allah Swt. yang diturunkan kepada junjungan nabi Muhammad Saw. untuk disampaikan kepada umatnya. Al-Quran menjadi petunjuk agar umat mendapat keberkahan, baik di dunia hingga di akhirat.
Semua manusia pun diperintahkan untuk memuliakan Al-Qur'an. Di antaranya menjaga kebersihannya, tidak diletakan sejajar dengan kakinya, membacanya dalam keadaan suci, menyentuh hanya dalam keadaan suci, dan yang lain. Manusia Pun terkategori beriman kepada Al-Quran, jika manusia tersebut membaca, menyakini, mengamalkan, hingga mendakwahkan kepada orang lain.
Begitu juga ketika mendengar bacaan Al-Quran, ada adab yang harus dilakukan bagi yang mendengarkan. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah Swt. dalam kitab suci Al-Qur'an,
"Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Al-A’raf: 204)
Dengan adab mendengarkan Al-Quran tersebut, maka pendengar dapat memahami makna isi kandungan dalam Al-Qur'an. Sebab, di dalam Al-Qur'an yang dapat memberikan pengaruh ruhiyah dari isi Al-Quran tersebut berupa teguran, peringatan, atau berita-berita di akhirat kelak. Selain itu, pendengar juga akan bergembira ketika mendengarkan kisah-kisah di surga dan akan sedih bahkan menangis, jika mendengar kisah azab di neraka kelak.
Namun, berbeda dengan kejadian di Pandeglang Banten beberapa bulan yang lalu. Seorang Qoriah, Nadia Hawasy yang sedang membacakan ayat suci Al-Quran telah dilecehkan oleh pria. Beberapa orang bukannya mendengarkan isi Al-Quran yang sedang dibacanya, mereka justru menyawer Nadia, hingga menyelipkan uang tersebut ke dalam kerudung. Hal ini mereka lakukan, karena terlalu semangatnya dan rasa terharunya terhadap suara Nadia. Di antara mereka ada yang menyawer dengan mengalungkan uang kertas hingga menutupi mata Nadia. (kompas.com, 6/1/2023)
Sontak saja, hal ini viral di media sosial. karena perilaku ini termasuk pelecehan Al-Quran. Tidak menghormati firman Allah Swt. dan yang membacanya. Hal ini sangat disayangkan karena pelakunya orang muslim yang seharusnya mendengarkan, dan memahami isi Al-Quran. Jika bacaanya berupa berita-berita gembira maka disambut dengan tersenyum dan andaikan yang dibaca tersebut berupa azab Allah Swt. akan membuat orang yang) mendengarkannya meneteskan air mata.
Ironisnya kejadian tersebut di negara yang mayoritas penduduknya muslim yang mestinya paham tafsir Al-Quran Ternyata tidak. Jika didata kaum muslim saat ini banyak yang fasih dalam membacanya, tapi meninggalkan kandungan isi Al-Quran. Terlebih lagi orang yang mendakwahkan ajarannya dianggap radikal.
Sungguh sekularisme telah menyeret kaum muslim menuju jurang kesesatan. Akibat memahami Islam hanya sebatas ritual semata. Mirisnya lagi, Al-Qur'an hanya cukup dibaca saja. Tetapi dalam segala aspek kehidupan mereka tidak paham bahwasanya Al-Qur'an juga mengatur. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 208. "Wahai kaum muslim masuklah ke dalam Islam secara kafah."
Read more info "Ironi Desakralisasi Al-Qur'an Ditengah Maulud Nabi" on the next page :
Editor :Esti Maulenni