Peran Ibu Dalam Mendidik Anak, Inspirasi Dari Ibunda Siti Khadijah

foto ilustrasi. net
Kedudukan wanita dalam Islam
1. Ibu madrasatul Ula.
Adat wanita Arab pada saat itu, tidak akan menidurkan anaknya yang sedang menangis. Karena dikhawatirkan tangisan akan terbawa dalam tidurnya, terpendam dalam hatinya, sehingga mengalir pada keringat dan darahnya. Maka wanita arab akan menidurkan anak anaknya dalam keadaan tertawa, sehingga akan berpengaruh pada fisik dan psikis mereka. Tidak heran orang arab memiliki kulit merah, wajah yang cerah dan akal yang cerdas dan tenag serta baik. Merupakan pendidikan yang sering dilupakan okeh ibu dizaman modern ini.
2. "Wanita itu diciptakan agar pria menjadikannya materi yang mulia, sabar dan beriman. Wanita dalam pandangan Islam bisa menjadi inspirasi, Ilham, rasa nyaman dan kekuatan. Dengan kata lain menjadikan pria semakin tenang dan berkurang penderitaannya" (Ar Raff'i).
3. "Wanita itu sebenarnya lebih tinggi ketimbang kaum pria, karena ada empat hal, yaitu dihidbah, diinginkan, dicintai dengan mendalam, ditebus dan dijaga (dilindungj) (Al Jahidz).
4. Orang tua yang sholeh akan melahirkan anak yang sholeh, dan Allah pertemukan mereka didalam surga.
Qs Atur ayat 21
Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Qs al qhafir 8
Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang shalih di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana,
5. Kedudukan suami sebagai Qawwam bagi wanita.
Dijelaskan dalam (Qs An- Nisa 34)
Bahwa Qawwam maksudnya laki-laki diberi taklif untuk memikul tanggung jawab, mencari nafkah oleh Allah SWT. Qawwam maksudnya agar kaum pria menjadikan istrinya sebagai istri bukan sebagai budak, menjadikan istrinya sebagai ibu, bukan sekedar melahirkan dan menjadikan istrinya sebagai sahabat untuk dimuliakan bukan untuk dinikahkan .
Bagaimana Sosok Ibunda Siti Khadijah
Siti Khadijah merupakan istri Baginda Rasulullah SAW, wanita yang begitu mulia yang dicintai oleh Allah malaikat dan nabi.
"Aku betul-betul diberikan rezeki oleh Allah untuk mencintainya" (HR muslim).
Siti Khodijah adalah perempuan yang cerdas, terampil, bijaksana, memiliki agama yang kuat, menghiasi diri dengan akhlak menjaga kemuliaannya, menyerahkan dirinya hartanya kepada Baginda Rasulullah SAW, tempat curhatnya nabi dan wanita pertama yang memeluk Islam.
Allah telah mengkaruniakan putra-putri pada Baginda Rasulullah SAW hanya dari ibunda Khadijah, sebelum menikah dengan nabi ibunda Khadijah sudah menikah dengan Atiq Ibnu Mahzum dan Ibnu Halal Attamimi Malik Bin Annas.
Siti Khadijah memiliki putri bernama Hindun dari Attiq Ibnu A'd. Dan 3 putra putri dari Ibnu Abbas Annas yaitu Hindun bin Ibnu Abbas, Halla Bin Ibnu Abbas, Thohir bun Ibnu Abbas.
Pasangan Khadijah dan Rasulullah SAW diceritakan memiliki dua anak laki-laki dan empat anak perempuan. Namun Qasim dan Abdullah meninggal saat masih berusia anak-anak, selanjutnya pasangan tersebut tak lagi dikarunai anak laki-laki.
Sementara anak perempuan Khadijah dan Rasulullah tumbuh dewasa, ikut dalam penyebaran Islam, dan menjadi contoh untuk para muslim. Mereka adalah Zainab, Fatimah, Ruqayyah, dan Ummu Kultsum.Tentunya keberhasilan putri - putri Nabi ini, tidak terlepas dari pendidikan yang talqiyan fikriyan dari seorang ibunda yang mulia serta didampingi baginda Rasulullah SAW dengan tuntunan wahyu.
Wallahu'alam.
Penulis: Rita Hartati, S. Hum (Komonitas Peduli Generas)
Editor :Esti Maulenni