Hanya Akidah Islam Melahirkan Generasi Berakhlak Mulia

Bayangkan mau jadi apa remaja yang bermental sakit alias tidak beradab ini. Siapa yang harus disalahkan. Kenapa remaja kita bermental bejat dan tidak beradab. Lalu, bisakah remaja ini yang menjadi harapan penerus bangsa. Apa solusi untuk menjadikan Generasi pemimpin peradaban kedepannya. Serta apa solusi untuk membentuk karakter generasi muda yang menjadi pemimpin dunia sekaligus berakhlak mulia.
Siapa yang harus disalahkan?
Kerusakan generasi muda kita saat ini adalah kerusakan tersistem. Yaitu sistem sekuler liberal, demokrasi kapitalis. Sistem sekuler ini adalah sistem yang memisahkan agama dari kehidupan yang membuat generasi kita jauh dari akhlak mulia.
Pendidikan sekuler liberal demokrasi juga menjadi penyebab utama kenapa generasi muda kita terjebak dalam dekadensi moral dan kesesatan berpikir, bertingkah laku dalam kehidupan sehari-harinya. Paham liberal alias paham kebebasan, bebas beragama, bebas berkepemilikan, bebas berbuat, berbicara dan bertingkah laku membuat generasi kita terperosok kedalam pemikiran rusak yang dibawa oleh kafir barat penjajah.
Belum lagi dalam sistem kehidupan yang salah ini generasi kita dijerat dengan jaring para korporat. Dengan membajak potensi remaja dari pendidikan yang seharusnya menjadikan mereka intelektual, ilmuwan di segala bidang, pemimpin peradaban, namun potensi mereka dibajak hanya untuk dijadikan sebagai buruh kasar demi keuntungan para korporat. Bermental individual, konsumerisme, pembebek, dan hidup hanya mengejar materialistis semata.
Sistem sekuler kapitalis menjadikan generasi kita hanya sebagai pekerja yang menguntungkan para kapitalis. Mereka menjadi generasi yang jauh dari yang diharapkan. Karena sistem sekuler demokrasi kapitalis hanya membentuk karakter generasi muda generasi 5 F ( fun, fashion, fight, fodd, filem ). Sistem sekuler demokrasi Kapitalis terbukti gagal menjadikan generasi yang bertakwa sekaligus agen of change.
Read more info "Hanya Akidah Islam Melahirkan Generasi Berakhlak Mulia" on the next page :
Editor :Esti Maulenni