Kemiskinan Penyebab Stunting Kian Genting

Permasalahan utama kemiskinan di negeri ini bahkan di dunia, bukanlah kekurangan pangan. Melainkan kekayaan yang tidak terdistribusi merata dan adil pada seluruh umat manusia. Sistem ekonomi kapitalisme yang bercokol, menjadikan kekayaan berputar pada segelintir orang saja. Sistem ini hanya berfokus pada produksi, tetapi tidak dengan distribusinya. Semua diserahkan sepenuhnya kepada pasar, sedangkan negara tidak berperan apapun kecuali sebatas regulator semata. Jelas bahwasanya sistem kapitalis gagal menyejahterakan rakyatnya.
Sistem ini nyata mengakibatkan malapetaka bagi umat manusia juga alam raya. Kapitalis akan menambah jumlah orang miskin dan meminimalkan orang kaya, hingga terus bertambah tinggi. Sebaliknya, masyarakat miskin akan semakin banyak dengan jumlah kekayaan yang semakin menipis. Kebebasan kepemilikan menjadikan sebagian kecil manusia, menguasai kepemilikan umum, akibatnya hak-hak rakyat terabaikan. Masih berharap sejahtera dalam sistem saat ini?
Satu-satunya solusi hanyalah menerapkan sistem Islam, yang mampu menuntaskan segala urusan kehidupan rakyatnya. Dengan kepemimpinan Islam, menjadikan negara sebagai sentral seluruh kebutuhan umat manusia. Selain itu Islam pun mengatur masalah kepemilikan dan distribusi kekayaan rakyat. Sehingga seseorang tidak bisa membagikan harta sekehendaknya sendiri. Selain itu dengan di terapkannya Islam di tengah-tengah kehidupan, maka akan mampu menyelesaikan persoalan kemiskinan termasuk kondisi kurang gizi.
Persoalan kelaparan, kurang gizi, kemiskinan dan seluruh permasalahan yang menumpuk hari ini, adalah akibat ditetapkannya sistem kufur. Sistem kapitalisme telah nyata menjadi biang keladi terjadinya ketimpangan, sehingga mayoritas manusia sulit mengakses makanan bergizi.
Untuk itu wajib menerapkan sistem Islam kaffah ditengah-tengah kehidupan manusia dalam menangani segala problematika yang ada, dengan begitu umat dapat hidup dalam kesejahteraan.
Wallahu a'lam bishawab
Read more info "Kemiskinan Penyebab Stunting Kian Genting" on the next page :
Editor :Esti Maulenni