Sawer Pembaca Qur'an Bentuk Desakralisasi Al-Qur'an
SIGAPNEWS.CO.ID - Oktober 2022 lalu publik dihebokan dengan beredarnya vidio yang memperlihatkan aksi tindakan nir adab (saweran), yang dilakukan penonton terhadap seorang qariah yang sedang membaca Al Qur’an. Qariah yang bernama Nadia Hawasy mengaku tidak dihargai dengan aksi sawer tersebut
(KOMPAS.com, 6/1/23).
Kronologi peristiwa tersebut saat qariah Nadia Hawasy diundang untuk menghadiri acara maulid di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang. Aksi sawer ini mendapat kecaman dari berbagai pihak diantaranya para Ustad, MUI dan masyarakat.
Ketua MUI Kabupaten Pandeglang Zamzami Yusuf mengecam aksi sawer tersebut dan mengatakan, bahwa saat Al-Qur'an dilantunkan, seharusnya setiap orang mendengarkan dan memperhatikan dengan baik. Sebab, dalam ayat-ayat Al-Qur'an terdapat keistimewaan (Detik.com, 5/1/23).
Kasus disawernya qariah yang sedang membaca Al Qur’an adalah bentuk pelecehan dan desakralisasi (tidak menganggap Al Qur'an sebagai sesuatu yang suci atau keramat/dimuliakan). Kitab suci Al Qur’an yang harusnya di junjung tinggi tidak lagi dihormati. Fenomena menjadi satu keniscayaan dalam sistem sekuler hari ini.
Pemisahan agama dari kehidupan menjadi goals dari sistem ini, atas nama HAM masyarakat hari ini bebas berperilaku apapun termasuk melecahkan agama yang dianutnya. Buta terhadap pengaturan hukum syarak dapat menjerumuskan umat muslim melecehkan agamanya. Aksi sawer ini disyalir sudah menjadi tradisi di masyarakat Pandeglang, padahal setiap tradisi yang melanggar hukum syarak harusnya ditinggalkan tanpa dalih apapun.
Bentuk adab terhadap Al Qur’an baik yang melantunkan dan yang mendegarkan yaitu
tidak bermain-main dengan tangan, menggoyang kepala atau berdendang saat tilawah. Allah Swt menjelaskan adab terhadap Al Qur’an dalam QS. Al-A'raf Ayat 204 :
"Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat".
Dari Abu Sa'id maula Bani Hasyim, dari Abbad ibnu Maisarah, dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah Saw bersabda :"Barang siapa mendengarkan suatu ayat dari Kitabullah, maka dicatatkan baginya kebaikan yang berlipat ganda".
Firman Allah Swt dan hadis Nabi Saw di atas adalah acuan untuk seluruh kaum muslim untuk memuliakan Al Qur'an. Namun fenomena yang terjadi ini jusru bertolak belakang, pemahaman terhadap pengaturan syarak sudah tumpul sehingga melakukan aksi yang tidak beradab. Betapa banyaknya pelecehan terhadap Islam dan syariatnya di sistem hari ini, jika dikalkulasikan.
Namun mirisnya oknum yang melakukan tindakan pelecehan tersebut tidak di hukum di negeri ini. Artinya bahwa selama sistem rusak ini masih bercokol maka selama itu juga kasus ini terus ada dan berulang. Bahkan akan bertambah banyak.
Hanya dalam sistem Islam (Khilafah Islamiah) kemulian Islam di muliakan, kaum muslim memahami agamanya dengar benar, sehingga tidak akan kita jumpai dalam diri kaum muslim yang melecahkan agamanya sendiri.
wallahualam bissawab.
Hasni Surahman - Milenials Activis
Editor :Esti Maulenni