Fungsi Masjid Disempitkan Buah Sistem Sekularisme yang Menyesatkan

SIGAPNEWS.CO.ID - Menuju tahun 2024 menjadi tahun panas perpolitikan di Indonesia. Tak ayal politik identitas pun kian disorot. Saat simbol-simbol keagamaan digunakan, suara riuh pun kian terdengar dari siapa pun yang tidak menyukai lawan politiknya menggunakan simbol keragaman salah satunya masjid.
Dikutip dari REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan masjid maupun rumah ibadah lainnya harus bebas dari kepentingan partai politik maupun lainnya. Ini disampaikan Ma'ruf usai adanya pengibaran bendera salah satu partai politik di masjid wilayah Cirebon yang menuai kritik masyarakat.
"Saya pikir itu sudah ada aturannya ya, bahwa tidak boleh kampanye di kantor pemerintah, di tempat-tempat ibadah, dan di tempat pendidikan. Itu saya kira sudah ada (aturannya)," ujar Ma'ruf dalam keterangan persnya usai menghadiri acara Haul ke-51 K.H. Tubagus Muhammad Falak Abbas bin K.H. Tubagus Abbas di Pondok Pesantren Al-Falak Pagentongan, Bogor. (REPUBLIKA.CO.ID, 07/01/2023)
Berdasarkan fakta di atas menunjukkan bahwa sekularisme membatasi peran agama hanya dalam ranah privat. Begitu pula dengan fungsi masjid yang hanya dijadikan sebagai tempat ibadah saja. Padahal fungsi masjid hakikatnya sangat luas. Inilah akibat dari diterapkankannya sistem sekularisme yaitu memisahkan peran agama, aturan agama dalam kehidupan baik itu urusan pribadi, bermasyarakat, bahkan bernegara.
Paham sekularisme diterapkan di tengah-tengah umat yang di dalamnya merupakan mayoritas muslim, sehingga mengakibatkan penyempitan dari fungsi masjid yang sesungguhnya. Banyak dari kalangan masyarakat yang tidak suka jika di dalam masjid membicarakan masalah muamalah, kesehatan, atau yang lainnya terlebih masalah politik.
Masjid dianggap seolah hanya berbicara masalah keagamaan semata dan tak ada hubungannya dengan dunia. Politik dianggap kotor dan tak bermoral karena memang fakta yang dicerna masyarakat sesuatu buruk yaitu berkaitan dengan kekuasaan semata.Tak heran jika muncul kekhawatiran terpecah belahnya umat. Semua ini terjadi karena lemahnya pemahaman umat akan arti politik praktis saat ini.
Munculnya kekhawatiran ini merupakan akibat partai Islam yang tidak lagi berideologi Islam dan tak memperjuangkan aspirasi umat. Mereka hanya mengedepankan kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompoknya semata. Pada akhirnya salah paham tentang arti politik dan fungsi masjid yang seharusnya.
Masjid Dalam Pandangan (Islam)
Hal ini berbeda dengan fungsi masjid sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Saw. Pada masa sistem Islam tegak, masjid adalah pusat berbagai kegiatan, mulai ibadah hingga pendidikan, juga tempat melakukan kegiatan politik, dengan makna politik yang dipahami kaum muslim. Betapa saat itu masjid tempat hal yang sangat dirindukan untuk berkumpul dalam berdiskusi berbagai hal. Masjid telah menjadi pusat kegiatan keislaman, tempat menunaikan salat, berdakwah, mendiskusikan politik, dan sekolah.
Berikut fungsi-fungsi masjid yang digunakan untuk kepentingan umat yang terjadi semasa Rasulullah Saw. berada di tengah-tengah para sahabat dan umat muslim.
Pertama, balai pengobatan Tentara Muslim. Sa’ad bin Mu’adz terluka ketika Perang Khandaq, maka Rasulullah mendirikan kemah untuk merawatnya di masjid. (HR. Bukhari).
Read more info "Fungsi Masjid Disempitkan Buah Sistem Sekularisme yang Menyesatkan" on the next page :
Editor :Esti Maulenni