Nasib Petani yang Miris di Negara Agraris

Misalnya pada pengadaan benih berkualitas, pupuk murah dan sistem pendukung lain yang mempermudah produksi serta dibolehkannya memanfaatkan hutan lindung yang justru akan mengancam rusaknya ekosistem.
Sama halnya dengan kebijakan impor. Setiap kebijakan impor selalu memicu pro kontra di kalangan masyarakat mengingat kebijakan impor akan berdampak kepada harga beras dan jutaan nasib petani dalam negeri. Petani kerap merugi karena sering dihadapkan pada situasi saat panen raya tiba, impor kemudian merajalela yang menyebabkan jatuhnya harga beras dan gabah, pada akhirnya mereka nelangsa dan hanya bisa pasrah.
Kebijakan impor yang disinyalir sebagai solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan rakyat, yang bila diterapkan secara terus menerus nyatanya bisa mengancam ketahanan pangan bahkan kedaulatan pangan sebuah negara. Misi dari proyek lumbung pangan untuk meningkatkan kemampuan ketahanan pangan tak kan pernah terwujud. Yang terjadi kegagalan demi kegagalan terus mengekori kita selama kurang lebih 25 tahun ini.
Butuh solusi yang tepat dalam mengatasi persoalan ketahanan pangan ini. Sistem demokrasi yang disebut sebagai sistem terbaik nyatanya telah gagal menciptakan stabilitas ekonomi dan justru menciptakan jurang lebar bagi kemiskinan, sistem demokrasi yang melahirkan kebebasan berekonomi bagi semua orang akan mengkondisikan si pemilik modal besar yang bisa mendominasi bahkan memegang kendali perekonomian. Jika pemodal para oligarki senantiasa dekat dengan penguasa, maka segala kebijakan akan lebih diprioritaskan pada kepentingan para kapitalis.
Sangat berbeda sekali dengan sistem Islam. Dalam Islam, kebijakan pangan akan mewujudkan terciptanya kemandirian pangan. Penguasaan seluruh aspek sektor industri yang vital oleh negara, terutama pangan akan dibangun dengan paradigma kemandirian dan tidak akan tergantung pada asing dari sisi teknologi, politik maupun ekonomi. Negara yang akan menentukan arah politik pangan dan menjalankannya dengan menerapkan kebijakan sesuai syara’.
Pemerintah dalam Islam bertanggung jawab penuh untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan. Dengan memaksimalkan seluruh potensi SDM dan SDA serta menerapkan kebijakan yang selalu mengutamakan kemaslahatan rakyat, menjadikan negara yang berdaulat penuh akan ketahanan pangan bukanlah hal yang mustahil dilakukan.
Wallahualam bisshawab.
Read more info "Nasib Petani yang Miris di Negara Agraris" on the next page :
Editor :Esti Maulenni