Islam Memiliki Solusi Dalam Melindungi Hak-Hak Perempuan

SIGAPNEWS.CO.ID - Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak (HKATPA) diperingati setiap 25 november November dan 10 Desember sebagai institusi nasional.
Dikutip dari metro.tempo.co. (26/11/2022), 16 hari kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, DKI ciptakan ruang aman. Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta berupaya mewujudkan ruang aman
bagi perempuan dan anak Jakarta.
Ia mengatakan, Road Show 16 HKATPA diisi dengan pembagian 200 paket kebutuhan spesifik anak dari Baznas (Bazis), BUMD dan dunia usaha.
Maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak berujung dengan pembunuhan baik dilakukan pasangan intim, suami atau mantan suami terus saja terjadi menghiasi berbagai media. Persoalan ide keseteraan tidak terhenti pada diri perempuan. Kasus pemerkosaan, sodomi anak, dan perundungan berlanjut pada nasib anak- anaknya. Diakibatkan abainya orang tua dalam proses pengasuhan.
Kasus maraknya kekerasan terhadap perempuan dan anak menunjukkan adanya kegagalan sistemik buah dari sistem kapitalis sekuler yang diterapkan di negeri ini.
Wajar terjadi di kehidupan sekuler kapitalis yang memandang perempuan sebagai objek komoditas. Ide kesetaraan yang di perjuangkan para pegiat feminisme membawa perempuan pada kemalangan yang makin nyata, nasib para pekerja perempuan memaksa untuk keluar rumah agar bisa bersama-sama laki-laki bekerja dan berkiprah di ranah publik, menentukan nasibnya sendiri. Agar menghilangkan diskriminasi yang marak terjadi, perempuan didorong untuk bisa mandiri dan berdaya memimpin, agar bisa disebut sebagai "pahlawan keluarga".
Sistem kapitalis sekuler menciptakan relasi yang salah memandang antara laki-laki dan perempuan. Pandangan laki-laki lebih kuat dan berkuasa memicu munculnya kekerasan terhadap perempuan. Ayah dan ibu yang sibuk bekerja. Perempuan yang seharusnya menjadi istri dan ibu untuk melayani suami dan mendidik anak-anaknya serta untuk mencurahkan kasih sayangnya, disibukkan dengan urusanya sendiri. Keluarga tidak lagi menjadi tempat yang aman baginya, dan rentan terjadi KDRT terhadap anak-anak.
Anak perempuan pun rentan dengan mengalami kekerasan dalam rumah, bahkan di sekolah yang menjadi tempat terbaik dalam menimba ilmu, rentan juga terjadi kasus kekerasan pemerkosaan, dan penganiayaan, akibat kasus perundungan. Begitu juga dengan anak laki-laki tak luput dari kekerasan, sodomi, tawuran sesama pelajar lainya bahkan sampai terjadi pembunuhan.
Munculnya kekerasan terhadap perempuan dan anak makin parah dengan adanya konsep pandangan Hak Asasi Manusia (HAM). Jauhnya pemahaman agama dari kehidupan, tidak adanya keyakinan kepada akhirat membuat mereka bebas melakukan apa saja tanpa peduli pahala atau maksiat.
Read more info "Islam Memiliki Solusi Dalam Melindungi Hak-Hak Perempuan" on the next page :
Editor :Esti Maulenni