Pernikahan Mewah Ditengah Rakyat Susah

Realita tersebut berbeda sekali dengan kepemimpinan dalam Islam yaitu khilafah. Dalam khilafah, kepemimpinan harus didasarkan pada aqidah yaitu tanggung jawab terhadap Allah Subhanahu wata'ala. Kepemimpinan mereka atas rakyat harus sesuai dengan aturan Islam karena jika tidak akan berdampak siksa dan murka Allah Subhanahu wata'ala diakhirat.
Rasulullah saw bersabda "Siapapun yang mengepalai salah satu urusan kaum muslimin dan tetap menjauhkan diri dari mereka dan tidak membayar dengan perhatian pada kebutuhan dan kemiskinan mereka, Allah akan tetap jauh dari dirinya pada hari kiamat.." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Al Hakim)
Keyakinan pada aqidah dan ketaatan menjalankan syariah ini akan menghasilkan sikap wara' (berhati-hati) dalam menjalankan kepemimpinan. Penguasa betul-betul akan mengurus rakyatnya dengan baik, adil semata demi kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi.
Sebagai contoh ketika khalifah Umar bin Khaththab menghadapi paceklik yang dahsyat beliau segera meminta bantuan Wali Syam untuk mengirimkan bahan makanan dan pakaian agar masyarakat terhindar dari kebinasaan akibat kelaparan. Bahkan khalifah Umar mengharamkan dirinya makan roti yang enak selama paceklik karena warganya hidup dengan kekurangan dan kesusahan.
Demikian juga kisah khalifah Umar bin Abdul Aziz tatkala di malam hari didatangi oleh putranya untuk membicarakan masalah keluarga. Khalifah menanyakan kepada sang putra terkait apa yang akan dibahas. Ketika tahu itu masalah keluarga maka khalifah segera mematikan lampu yang minyaknya dari uang negara. Kemudian beliau menyalakan lampu yang minyaknya berasal dari uang pribadi.
Meskipun hanya sekedar minyak lampu untuk penerangan sebentar saja, khalifah tidak mau memakai fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya. Semua dilakukan karena amanah yang luar biasa dihadapan rakyatnya juga keyakinan akan pertanggungjawaban di sisi Allah Subhanahu wata'ala atas semua perbuatan dalam rangka menjadi pemimpin umat.
Dengan sikap yang luar biasa dalam mengurus rakyatnya ini, maka wajar khilafah Islam mampu tegak selama 13 abad lamanya dan telah memberikan kesejahteraan, keadilan dan keamanan yang luar biasa.
Tentu pemimpin seperti ini tidak akan pernah mampu diwujudkan oleh sistem demokrasi sekuler. Hanya Islam, satu-satunya harapan mewujudkan pemimpin yang empati terhadap rakyat, tidak bermewah-mewah disaat rakyat susah.
Read more info "Pernikahan Mewah Ditengah Rakyat Susah" on the next page :
Editor :Esti Maulenni