Berjuang Untuk Islam Bukan Perjuangan Sesaat

foto ilustrasi. net
Dengan berbagai persoalan yang mendera umat Islam saat ini membuat keadaan nya semakin terpuruk. Ditambah juga taraf berpikir yang rendah dan merosot. Sementara negeri-negeri muslim yang terpecah belah masih dalam keadaan terjajah secara politik ekonomi sosial hukum dan sebagainya. Oleh karena itu diperlukan Dakwah dan Perjuangan untuk menjadikan Islam sebagai landasan hukum dan aturan bagi seluruh manusia.
Namun harus dipahami, perjuangan untuk Islam bukan aktivitas yang dilakukan pada sebagian waktu luang, kadangkala waktu utama harus kita korbankan. Sesungguhnya perjuangan Islam itu jauh lebih mulia daripada aktivitas kesibukan kita yang lain. Berjuang untuk Islam bukan sekedar aktivitas seperti aktivitas budaya olahraga atau hobi saat kuliah tapi ketika lulus lalu hilang.
Bukan pula berjuang untuk Islam dilakukan ketika masih bujangan dan ditinggalkan ketika sudah menikah. Bukan juga sebelum menduduki jabatan tertentu lantas ketika sudah menjabat ditinggalkan atau ketika kita sudah sukses bisnis kuliah,kerja lantas kita tinggalkan perjuangan untuk Islam berjuang untuk Islam.
Berjuang Untuk Islam karena bukti karena Allah inilah bukti penghambaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Yang artinya:"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)[Qs.al-hijr ayat 99 ]
Kita juga melihat kisah para sahabat seperti Ammar bin Yasir ikut berperang walaupun sudah berusia senja saat tulang-tulangnya melemah, tubuhnya loyo,rambut berubah dan kekuatannya menurun .
Abu Sofyan Bin Harb ra. senantiasa membakar semangat para tentara sedangkan dia berusia 70 tahun
al Yaman dan Tsabit bin Waqsy, keduanya berusia lanjut namun ikut berperang dalam Perang Uhud. Dan diberi keringanan oleh Rasul ditempatkan pada barisan belakang bersama kaum wanita.
Kita juga tahu bahwa Rasulullah SAW pernah terlibat dalam 27 perang yang semuanya dilakukan setelah berusia 54 tahun.Perang Tabuk perang yang paling sulit dan berat usia Rasulullah saw adalah 60 tahun.
Bagaimana dengan kita?
Tidak lagi berjuang untuk Islam setelah lulus kuliah atau setelah menikah atau setelah sibuk dengan bisnis atau setelah mendapatkan jabatan tertentu?
Padahal urusan dakwah islam tidaklah main-main. Seperti dalam firman Allah :
(Ingatlah) ketika kamu menerima (berita bohong) itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit pun, dan kamu menganggapnya remeh, padahal dalam pandangan Allah itu soal besar.(QS.an Nur ayat 15)
Padahal kita juga sudah berjanji sebelum nya ,lihat QS Al Ahzab ayat 15
Dan sungguh, mereka sebelum itu telah berjanji kepada Allah, tidak akan berbalik ke belakang (mundur). Dan perjanjian dengan Allah akan diminta pertanggungjawabannya.
Padahal melanggar janji kepada Allah merupakan dosa besar.[QS Al Fath ayat 10)
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka, maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas (janji) sendiri; dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Dia akan memberinya pahala yang besar.
Begitu juga dalam QS at -Taubah ayat 75
Dan di antara mereka ada orang yang telah berjanji kepada Allah, “Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan bersedekah dan niscaya kami termasuk orang-orang yang saleh.”
Kemudian at-Taubah ayat 76
Ketika Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling, dan selalu menentang (kebenaran).
Dan setelahnya QS at-Taubah ayat 77
Maka Allah menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui-Nya, karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta.
DiPerlukan Tekad Yang Kuat
Untuk menjadikan kita kuat dan selalu senantiasa memberikan yang terbaik buat perjuangan Islam dan kemuliaan kaum muslimin di perlukan tekad yang kuat,yaitu tekad mencari ilmu dan mengamalkannya, tekad untuk berdakwah, tekad dalam kesabaran dan keikhlasan serta tekad untuk memperbaiki diri.
Seperti apa yang di katakan oleh Ibnu Al-Qayyim,"Seseorang dimana saja ibadah berjalan.Jika ditanyakan kepadanya,"amal perbuatan apa yang anda inginkan ?"Ia menjawab"Aku ingin melaksanakan perintah Allah apapun bentuknya dan dimanapun berada...Aku ingin melaksanakan perintah Allah,menunaikannya,merasa selalu diawasi.
Allah juga memberi gambaran kepada orang mukmin tentang keadaan itu,dalam firman Nya;
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.(QS. AT-Taubah :111)
Alhasil perjuangan untuk Islam merupakan agenda ya g penting bukan proyek bisnis dunia tetapi bisnis akhirat. Diperlukan untuk memperkuat imam yang mendalam serta menjauhi penyakit hati dan pengaruh syahwat yaitu iri dan sombong.
Insyaallah Semoga kita dapat istiqomah hingga akhir hayat (wallahu'alam)
Editor :Esti Maulenni