Sekularisme Menyempitkan Fungsi Masjid

Ancaman berpecah belahnya umat juga muncul ketika partai Islam turut terjebak pragmatisme. Mereka lebih mengedepankan kepentingan kelompok, bukan kepentingan umat secara keseluruhan. Hal ini niscaya dalam sistem politik demokrasi yang menjadikan kebebasan sebagai ruh-nya dan kemanfaatan sebagai tolok ukurnya.
Bahkan, demokrasi tidak bisa membuktikan slogannya sendiri, “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat” atau “suara rakyat adalah suara Tuhan”. Praktik-praktik oligarki yang ada saat ini, kemudian maraknya kasus korupsi dan penyelewengan kekuasaan, merupakan fakta yang tidak bisa dibantah.
Fungsi Masjid Dalam Islam
Masjid adalah tempat orang beribadah dan berbuat kebaikan. Peran masjid dalam pembinaan umat Islam sangat penting dan dibutuhkan. Generasi lslam pertama di Madinah ditempa oleh Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam di Masjid Quba dan Masjid Nabawi.
Di masjid mereka dididik mendapatkan pelajaran, berlatih keterampilan, mengatur siasat, serta menyelesaikan permasalahan kaum muslimin. Di masjid hati mereka terpaut, dan sebagian hidup mereka berada di masjid.
Jelaslah bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat beribadah mahdhah seperti salat dan zikir semata, tetapi masjid juga sebagai tempat pembinaan dan pendidikan, tempat pemberian santunan sosial, tempat latihan militer dan persiapan perang, tempat pengobatan para korban perang, tempat mendamaikan dan menyelesaikan sengketa, tempat menerima utusan delegasi/tamu, serta sebagai pusat penerangan dan pembelaan agama.
Dari pembinaan yang dilakukan Rasulullah di masjid itu lahirlah tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangan Islam ke seantero dunia, seperti Abu Bakar Shiddiq, Umar bin al-Khaththab, Utsman bin ‘Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Sudah seharusnya umat Islam memakmurkan masjid, mengembalikannya kepada fungsinya yang sesungguhnya, sebagaimana yang perintahkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS At-Taubah : 18).
Read more info "Sekularisme Menyempitkan Fungsi Masjid" on the next page :
Editor :Esti Maulenni