Potret Buram Generasi Tanpa Visi

Hingga akhir tahun 2022 ada banyak problem yang terjadi di Indonesia, yang belum terselesaikan dengan tuntas. Terlebih terkait dengan kondisi generasi muda. Dengan berbagai persoalan tersebut harapan ada perbaikan kondisi pada tahun 2023 sangatlah tipis. Apalagi saat ini fokus para pejabat sudah bias dengan agenda pemilu tahun 2024. pengurusan umat akan makin terbengkalai
Inilah yang terjadi , tampak tidak karuannya pemuda dan masa depannya. Generasi muda, khususnya generasi muslim makin jauh dari ajaran Islam, padahal mereka dengan potensinya adalah khairu ummah. Mereka harus dibangkitkan potensinya karena merupakan kunci perjuangan dan kebangkitan kemuliaan Islam. Generasi sudah seharusnya mempelajari Islam secara kafah agar memiliki visi yang jelas dan mulia ke depan nya.
Sangat miris melihat perilaku generasi saat ini yang minim visi,sibuk mengejar duniawi ,eksistensi serta harga diri. Yang tampak justru hanya potret betapa bobroknya generasi hari ini. Dan hal ini makin parah ketika negara juga tidak punya visi penyelamat generasi. Jadilah generasi menjadi kemana arus bertiup,abai terhadap bahaya yang mengancam.
Hanya negara Islam yang memiliki visi mulia terhadap pemuda juga memiliki metode untuk menyelamatkan generasi.
Peran Pemuda dalam Islam
Imam Syafi’I pernah berkata, “Hayaatu al-fata bil ‘ilmi wa at-tuqa.” (hidupnya seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa). Ada tiga kata kunci penting yang dapat digali dari ungkapan tersebut, pertama kata dari “pemuda”, yang kedua “ilmu”, dan yang terakhir adalah “takwa”.
Tiga kata kunci ini harus menjadi satu kesatuan yang utuh untuk membangun para pemuda dengan ilmu tinggi yang diiringi dengan ketakwaan, sehingga diharapkan dapat menjadi aset bangsa penggerak ke arah perubahan lebih baik.
Dengan ilmu dan takwa itulah, Rasulullah Saw. berhasil mendidik dan membina para sahabat sebagai pejuang Islam yang tangguh. Di masa Islam, pemuda memainkan peranan penting dalam fondasi peradaban Islam
Peran itu terwujud dalam profil mereka di lintas sejarah. Di masa Rasulullah Saw., ada Ali bin Abi Thalib yang saat itu masih berusia belia, berani menggantikan posisi Rasulullah Saw. untuk mengecoh kaum Quraisy yang hendak mengepung rumah beliau. Peristiwa itu terjadi saat Rasul memutuskan hijrah ke Madinah.
Read more info "Potret Buram Generasi Tanpa Visi" on the next page :
Editor :Esti Maulenni